Biduran di Wajah – Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

biduran di wajah

Biduran di wajah, yang juga dikenal sebagai urtikaria atau hive, merupakan reaksi alergi yang dapat menyebabkan kulit terasa gatal, merah, dan bengkak. Biduran umumnya muncul sebagai benjolan berwarna merah atau putih yang menonjol di permukaan kulit dan dapat memiliki ukuran yang bervariasi. Mari simak ciri-ciri, penyebab, hingga cara menghilangkan dan mencegahnya di bawah ini.

Ciri-Ciri Biduran di Wajah

Biduran di wajah dapat ditandai oleh beberapa ciri-ciri khas yang muncul pada kulit. Ciri-ciri ini dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan gejalanya dapat timbul dengan cepat setelah terpapar pemicu alergi atau iritan. Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum biduran di wajah:

Penyebab Biduran di Wajah

Biduran di wajah adalah reaksi alergi yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain yaitu:

1. Gigitan Serangga

Gigitan atau sengatan serangga dapat menyebabkan biduran di wajah dan tubuh. Zat-zat yang disuntikkan ke dalam kulit oleh serangga seperti nyamuk, lebah, atau tawon bisa merangsang reaksi alergi pada beberapa orang. Selain gigitan langsung, juga mungkin terjadi reaksi alergi terhadap air liur serangga yang terkena kulit.

2. Makanan Atau Minuman

Alergi makanan atau minuman juga dapat menjadi penyebab biduran di wajah. Beberapa makanan umum yang sering menjadi pemicu alergi termasuk kacang-kacangan, telur, susu, seafood, dan buah-buahan tertentu. 

Reaksi alergi terhadap makanan dapat berkembang dalam waktu singkat setelah mengonsumsinya dan dapat menyebabkan biduran, gatal-gatal, bengkak, atau bahkan sesak napas.

3. Obat-Obatan

Reaksi alergi terhadap obat-obatan juga sering kali menjadi penyebab biduran di wajah. Beberapa obat yang umumnya menjadi pemicu reaksi alergi termasuk antibiotik seperti penisilin, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen, serta obat-obatan untuk tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. 

Adapun beberapa perubahan kulit yang terjadi bisa berupa bengkak, gatal-gatal, atau ruam yang menyerupai biduran.

4. Perubahan Suhu

Perubahan suhu ekstrem, seperti terlalu panas atau terlalu dingin, juga dapat menyebabkan biduran di wajah. Misalnya, kulit mungkin bereaksi terhadap panasnya cuaca dengan munculnya ruam atau bengkak. 

Suhu dingin juga bisa menjadi pemicu reaksi kulit yang menyebabkan biduran, terutama jika kulit terpapar udara dingin tanpa perlindungan yang memadai.

Baca juga: Alergi Kosmetik – Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

5. Pembersih Muka

Pembersih muka, meskipun dirancang untuk membersihkan kulit, ternyata dapat menjadi pemicu biduran pada beberapa orang. Hal ini karena beberapa pembersih muka mengandung bahan kimia atau pewangi yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit wajah. Khususnya, bahan-bahan seperti sulfat atau pewangi tambahan dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang sensitif. 

Oleh karenanya, penting untuk memilih pembersih muka yang sesuai dengan jenis kulit dan memerhatikan bahan-bahan yang terkandung di dalamnya.

6. Serbuk Sari

Serbuk sari adalah pemicu alergi umum yang dapat menyebabkan biduran di wajah. Ketika serbuk sari terhirup atau bersentuhan dengan kulit, sistem kekebalan tubuh dapat merespons dengan merilis histamin, yang pada gilirannya dapat menyebabkan reaksi alergi. 

Pada beberapa kasus, terutama bagi individu yang alergi terhadap serbuk sari, biduran dapat muncul sebagai respons kulit terhadap alergen ini.

7. Stres atau Kecemasan

Stres atau kecemasan dapat memiliki dampak negatif pada kondisi kulit, termasuk menyebabkan biduran di wajah. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh dapat melepaskan hormon-hormon stres seperti kortisol, yang dapat memicu reaksi peradangan pada kulit. 

Selain itu, stres juga dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan membuat seseorang lebih rentan terhadap reaksi kulit yang tidak diinginkan.

8. Kontak dengan Zat Kimia

Kontak dengan zat kimia tertentu dapat menjadi pemicu biduran di wajah. Bahan-bahan kimia dalam produk-produk sehari-hari seperti sabun, deterjen, atau bahan pembersih rumah tangga dapat menyebabkan iritasi pada kulit, terutama bagi individu yang memiliki kulit sensitif. Beberapa zat kimia dapat merusak lapisan pelindung kulit dan menyebabkan reaksi alergi.

Cara Menghilangkan Biduran di Wajah

Cara menghilangkan biduran di wajah memerlukan pendekatan yang tepat dan disesuaikan dengan penyebab spesifiknya. Beberapa langkah umum yang dapat diambil termasuk mengonsumsi obat antiinflamasi, obat anti-gatal, dan obat penekan sistem kekebalan tubuh. Berikut penjelasannya.

1. Mengonsumsi Obat Antiinflamasi

Obat antiinflamasi membantu mengurangi peradangan yang terkait dengan biduran di wajah. Salah satu kelas obat yang umum digunakan untuk tujuan ini adalah nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs). Beberapa contoh NSAIDs yang umumnya tersedia termasuk ibuprofen, aspirin, dan naproxen. 

Obat-obatan ini dapat membantu mengurangi pembengkakan, kemerahan, dan nyeri yang seringkali menyertai biduran. Adapun cara penggunaannya adalah:

2. Mengonsumsi Obat Anti-Gatal

Gatal adalah salah satu gejala yang umum terjadi pada biduran, dan mengonsumsi obat anti-gatal dapat menjadi pertolongan pertama. Antihistamin adalah jenis obat yang sering diresepkan untuk mengurangi gatal dan reaksi alergi. 

Beberapa antihistamin yang umum digunakan termasuk cetirizine, loratadine, atau fexofenadine. Cara penggunaannya adalah:

3. Mengonsumsi Obat Penekan Sistem Imun Tubuh

Jika biduran di wajah disebabkan oleh reaksi autoimun atau sistem kekebalan tubuh yang berlebihan, dokter mungkin meresepkan obat penekan sistem kekebalan tubuh. Obat-obatan ini, seperti kortikosteroid, dapat membantu mengurangi reaksi imun yang berlebihan dan meredakan gejala biduran. Adapun cara penggunaannya yaitu:

Cara Mencegah Biduran di Wajah

Mencegah biduran di wajah dan leher merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan kulit sekaligus mencegah ketidaknyamanan yang mungkin timbul akibat kondisi ini. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah biduran di wajah dan leher:

Demikian penjelasan lengkap seputar biduran di wajah, mulai dari ciri-ciri, penyebab, hingga cara menghilangkan dan mencegahnya. Ingat, selalu perhatikan respons kulit terhadap lingkungan dan produk yang digunakan, serta konsultasikan dengan ahli kulit jika mengalami masalah kulit yang serius atau persisten.

Semoga ulasan ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel Beauty For selanjutnya!

Baca juga: Mengenal Apa itu Hypoallergenic dalam Skincare dan Kosmetik

Exit mobile version