Meski termasuk kegiatan sehari-hari yang rutin dilakukan, nyatanya masih banyak yang belum tahu bagaimana cara sikat gigi yang benar. Padahal, sikat gigi yang tidak dilakukan dengan benar dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan, seperti karies gigi, penyakit gusi, dan gigi sensitif.
Oleh karena itu, yuk pahami lebih lanjut tata cara sikat gigi yang benar agar tidak bau mulut selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Cara Sikat Gigi yang Benar
Menjaga kebersihan gigi dengan cara sikat gigi yang benar merupakan langkah penting dalam mencegah berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut. Berikut adalah tata cara sikat gigi yang benar.
1. Perhatikan Posisi Sikat Gigi
Posisi sikat gigi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap bagian gigi mendapatkan perhatian yang cukup. Pegang sikat gigi dengan ujung bulu sikat menghadap gigi dan letakkan sikat pada sudut 45 derajat terhadap gusi.
Pastikan untuk menyikat gigi dengan gerakan yang lembut untuk menghindari kerusakan pada gusi. Hal ini efektif untuk membantu membersihkan plak tanpa merusak jaringan gusi yang sensitif.
2. Awali Menyikat Gigi Geraham
Setelah mengoleskan pasta gigi pada sikat gigi yang sudah dibasahi, arahkan sikat ke gigi geraham. Gerakkan sikat gigi dengan gerakan memutar pada bagian luar gigi, khususnya di perbatasan antara gusi dan gigi. Langkah ini membantu membersihkan plak dan sisa makanan yang mungkin menempel. Luangkan waktu sekitar 20 detik untuk setiap sisi gigi geraham.
Cara sikat gigi yang benar selanjutnya adalah dengan memfokuskan pada bagian dalam gigi geraham. Mulailah dari atas dan bergerak ke bawah dengan gerakan serupa, memastikan bahwa sela-sela gigi juga terjangkau. Lakukan langkah ini selama 20 detik untuk setiap sisi gigi geraham.
Pastikan untuk menjalankan langkah-langkah ini pada semua gigi geraham, baik yang berada di bagian atas maupun bawah. Repetisi gerakan ini akan membantu memastikan kebersihan menyeluruh di seluruh area gigi geraham.
3. Sikat Gigi Bagian Depan
Setelah selesai dengan gigi geraham, fokuskan perhatian pada gigi bagian depan. Gerakkan sikat gigi secara melingkar dengan gerakan memutar. Pastikan bahwa permukaan gigi depan terkena dan sisa makanan serta plak terangkat secara efektif.
Selanjutnya, perhatikan bagian dalam gigi depan. Gunakan gerakan vertikal atau dari atas ke bawah. Cara sikat gigi yang benar ini perlu dilakukan sebanyak 2–3 kali pada setiap sisi gigi untuk memastikan kebersihan maksimal.
4. Sikat Permukaan Mengunyah
Gigi geraham memiliki permukaan mengunyah yang lebar dan cekung, sehingga cenderung menjadi tempat menempelnya makanan. Dalam hal ini, cara sikat gigi yang benar adalah dengan menggunakan gerakan memutar sikat gigi. Pastikan sikat menyentuh setiap bagian permukaan mengunyah gigi dengan gerakan memutar yang efektif agar sisa makanan terangkat.
Selama proses ini, perhatikan area-area yang cenderung terabaikan, seperti sela-sela di antara gigi geraham. Berikan perhatian ekstra untuk memastikan gigi benar-benar bersih.
5. Sikat Sisi dalam Pipi dan Area Lidah
Setelah menyikat bagian luar dan dalam gigi, jangan lupakan sisi dalam pipi. Gerakan sikat gigi secara perlahan dengan gerakan vertikal ke arah pipi. Fokus pembersihan pada area ini ditujukan untuk memastikan bahwa plak dan bakteri yang menempel dapat terangkat.
Kemudian, bersihkan juga area lidah untuk menghilangkan bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut. Dalam hal ini, cara sikat gigi yang benar yaitu dengan menggunakan sikat gigi dengan lembut atau alat pembersih lidah khusus. Gosok lidah secara perlahan dari belakang ke depan untuk menghilangkan bakteri yang menempel.
6. Bersihkan Sela-Sela Gigi dengan Benang Gigi
Sela-sela gigi sering kali menjadi tempat berkembang biaknya plak dan sisa makanan yang sulit dijangkau oleh sikat gigi. Oleh karenanya, gunakan benang gigi secara rutin untuk membersihkan sela-sela ini.
Ambil sepotong benang gigi sepanjang sekitar 45 cm, lilitkan di sekitar jari, dan geser perlahan di antara setiap gigi. Pastikan benang gigi menyentuh sisi setiap gigi dan mencapai bagian bawah gusi. Langkah ini dapat membantu mencegah perkembangan plak dan karies di area yang sulit dijangkau.
7. Berkumur
Setelah menyikat gigi dan membersihkan sela-sela dengan benang gigi, berkumurlah dengan air atau obat kumur mulut yang mengandung fluoride. Berkumur membantu membersihkan area yang sulit dijangkau oleh sikat gigi dan benang gigi, serta memberikan kelembapan pada mulut.
Berkumur juga dapat membantu mengurangi bakteri yang menyebabkan bau mulut. Pilihlah obat kumur mulut yang sesuai dengan kebutuhan, baik untuk menguatkan enamel gigi atau untuk mengatasi masalah khusus seperti gigi sensitif.
8. Jangan Menyikat Gigi Terlalu Keras, Sering, dan Terburu-buru
Terlalu banyak tekanan saat menyikat gigi dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan iritasi pada gusi. Maka dari itu, hindari menyikat gigi terlalu keras, dan gunakan gerakan lembut untuk menghindari abrasi pada permukaan gigi.
Sikatlah gigi setidaknya dua kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur, untuk memastikan kebersihan optimal. Cara sikat gigi yang benar juga sebaiknya jangan tergesa-gesa. Luangkan waktu yang cukup, setidaknya dua menit setiap kali menyikat, untuk memastikan bahwa setiap bagian gigi benar-benar dibersihkan secara maksimal.
Cara Memilih Sikat Gigi yang Baik dan Benar
Selain menerapkan cara sikat gigi yang benar, pemilihan sikat gigi yang sesuai dengan kebutuhan juga turut berperan penting. Berikut penjelasannya.
1. Pilih Sikat Gigi Berbulu Lembut
Saat memilih sikat gigi, pertimbangkan jenis bulu sikatnya. Sikat gigi dengan bulu sikat yang terlalu keras dapat merusak enamel gigi dan merugikan gusi, khususnya bagi mereka yang memiliki gusi sensitif. Oleh karena itu, pilihlah sikat gigi berbulu lembut atau sangat lembut. Bulu sikat yang lembut mampu membersihkan gigi tanpa merusak enamel atau menyebabkan iritasi pada gusi.
Pastikan sikat gigi juga memiliki kepala sikat yang tidak terlalu besar agar dapat mencapai semua area gigi dengan mudah. Sebab, kepala sikat yang terlalu besar dapat menyulitkan untuk mencapai area gigi belakang dan sela-sela gigi.
2. Pilih Pasta Gigi sesuai Kebutuhan
Pemilihan pasta gigi juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan gigi. Ada berbagai jenis pasta gigi yang dirancang untuk berbagai kebutuhan kesehatan mulut. Beberapa contoh termasuk pasta gigi untuk memutihkan gigi, pasta gigi untuk gigi sensitif, atau pasta gigi yang mengandung fluoride untuk melindungi gigi dari karies. Berikut masing-masing penjelasannya.
- Pasta gigi untuk memutihkan: Jika menginginkan gigi yang lebih putih, maka pilihlah pasta gigi pemutih yang biasanya mengandung bahan pemutih seperti peroksida.
- Pasta gigi untuk gigi sensitif: Jika memiliki gigi sensitif, maka pilihlah pasta gigi yang dirancang khusus untuk mengatasi masalah sensitivitas gigi. Pasta gigi ini biasanya mengandung bahan khusus, seperti potassium nitrate untuk meredakan sensitivitas.
- Pasta gigi dengan fluoride: Fluoride adalah mineral penting untuk mencegah karies gigi. Pilihlah pasta gigi yang mengandung fluoride untuk membantu memperkuat enamel gigi.
3. Ganti Sikat Gigi secara Rutin
Sering kali, banyak orang mengabaikan pentingnya mengganti sikat gigi secara teratur. Padahal, sikat gigi yang sudah aus atau bulu sikat yang sudah melebar tidak akan efektif membersihkan gigi dengan baik. Oleh karena itu, disarankan untuk mengganti sikat gigi setiap 3–4 bulan atau lebih sering jika bulu sikat sudah terlihat aus.
Saat memilih sikat gigi pengganti, pastikan untuk tetap memilih sikat gigi dengan bulu yang lembut dan kepala sikat yang sesuai dengan preferensi.
Demikian penjelasan lengkap seputar tata cara sikat gigi yang benar agar tidak bau mulut. Pastikan untuk menerapkan cara sikat gigi yang benar sesuai penjelasan di atas agar terhindar dari masalah kesehatan, ya! Dapatkan juga artikel menarik lainnya seputar perawatan dan estetika gigi hanya di blog Beauty For.