hypoallergenic adalah

Mengenal Apa itu Hypoallergenic dalam Skincare dan Kosmetik

Hypoallergenic adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan produk atau substansi yang dirancang untuk mengurangi risiko alergi pada pengguna. Produk yang diklaim sebagai hypoallergenic didesain agar minim mengandung bahan-bahan yang dikenal menyebabkan reaksi alergi pada sebagian besar orang.

Meski begitu, label hypoallergenic tidak secara langsung menjamin keamanan suatu produk. Agar tidak salah paham, mari pahami apa itu hypoallergenic selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Apa itu Hypoallergenic?

Seperti yang telah disinggung, arti hypoallergenic adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada produk atau bahan yang dirancang secara khusus untuk mengurangi risiko terjadinya reaksi alergi pada penggunanya. Istilah ini berasal dari gabungan kata “hypo” yang berarti rendah atau kurang, dan “allergenic” yang berarti menyebabkan alergi.

Produk yang diklaim sebagai hypoallergenic biasanya diformulasikan khusus dengan meminimalkan penggunaan bahan-bahan yang dikenal dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian besar orang, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif atau rentan terhadap alergi tertentu. 

Meskipun tujuan utama hypoallergenic adalah untuk mengurangi risiko alergi, penting untuk dicatat bahwa istilah ini tidak diatur secara ketat oleh lembaga pemerintah. Artinya, tidak ada standar universal yang harus dipenuhi untuk menggunakan label hypoallergenic. Oleh karena itu, pengguna perlu berhati-hati dan tidak selalu menganggap bahwa produk dengan label hypoallergenic sepenuhnya bebas risiko alergi.

Siapa yang Harus Menggunakan Produk Hypoallergenic?

Produk hypoallergenic umumnya direkomendasikan untuk orang-orang dengan sensitivitas kulit tinggi, riwayat alergi tertentu, atau kondisi kulit khusus. Meskipun tidak ada aturan khusus mengenai siapa yang harus menggunakan produk hypoallergenic, produk ini dapat bermanfaat bagi sejumlah orang dengan kondisi atau kebutuhan tertentu.

Penggunaan produk hypoallergenic diketahui dapat membantu mengurangi risiko reaksi alergi dan menjaga kesehatan kulit. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai siapa yang sebaiknya menggunakan produk hypoallergenic adalah sebagai berikut.

  • Pemilik kulit sensitif: Orang dengan kulit yang mudah iritasi atau merah dapat mencari produk hypoallergenic untuk mengurangi risiko reaksi kulit yang tidak diinginkan.
  • Penderita alergi atau dermatitis: Individu dengan riwayat alergi tertentu atau kondisi kulit, seperti dermatitis atopik, sering disarankan untuk menggunakan produk hypoallergenic. Ini membantu menghindari pemicu alergi potensial dan menjaga kulit mereka tetap sehat.
  • Orang dengan alergi terhadap pewangi atau bahan kimia tertentu: Mereka yang memiliki alergi terhadap pewangi buatan, paraben, atau bahan kimia tertentu dalam produk kecantikan dapat mencari produk hypoallergenic yang bebas dari bahan-bahan tersebut.
  • Anak-anak dan bayi: Kulit bayi dan anak-anak sering lebih sensitif dan rentan terhadap reaksi alergi. Dalam hal ini, produk hypoallergenic khusus untuk bayi dan anak-anak dapat membantu menjaga kulit mereka tetap lembut dan sehat.
  • Orang dengan kondisi khusus: Individu dengan kondisi kulit tertentu, seperti psoriasis atau eksim, mungkin memilih produk hypoallergenic untuk mengurangi kemungkinan flare-up atau iritasi tambahan.
  • Setelah prosedur medis: Orang yang menjalani prosedur medis tertentu, seperti operasi plastik atau perawatan dermatologis, mungkin disarankan untuk menggunakan produk hypoallergenic selama masa pemulihan untuk mencegah iritasi dan infeksi.
  • Pemilik kulit normal yang ingin pencegahan: Meskipun sebagian besar produk skincare hypoallergenic ditujukan untuk kulit sensitif, mereka juga dapat digunakan oleh individu dengan kulit normal yang ingin menghindari risiko reaksi alergi atau khawatir akan reaksi alergi kosmetik.

Perbedaan Nonkomedogenik dan Hypoallergenic 

Selain label hypoallergenic, tak sedikit juga produsen skincare yang mencantumkan kode nonkomedogenik dalam produk mereka. Alhasil, banyak orang pun bingung dan bahkan menganggap bahwa kedua istilah tersebut sama. Secara garis besar, dapat dikatakan bahwa perbedaan nonkomedogenik dan hypoallergenic adalah sebagai berikut:

1. Definisi

Produk nonkomedogenik dirancang untuk tidak menyumbat pori-pori kulit, sehingga dapat membantu mencegah pembentukan komedo atau jerawat. Produk ini biasanya aman digunakan oleh mereka yang memiliki kulit berminyak atau berjerawat.

Di sisi lain, skincare hypoallergenic adalah produk yang dimaksudkan untuk mengurangi risiko potensial menyebabkan reaksi alergi pada kulit. Meskipun istilah ini tidak memiliki standar yang jelas, produk ini sering kali bebas dari bahan-bahan alergen umum, seperti pewangi buatan atau zat kimia tertentu.

2. Fokus Utama

Fokus utama produk nonkomedogenik adalah mencegah penyumbatan pori-pori dan mengurangi risiko jerawat atau komedo. Produk ini biasanya lebih cocok untuk individu dengan jenis kulit berminyak atau cenderung berjerawat.

Sementara itu, fokus utama produk hypoallergenic adalah mengurangi risiko reaksi alergi. Produk ini sering diformulasikan agar sesedikit mungkin menyebabkan iritasi pada kulit dan dapat cocok untuk berbagai jenis kulit, terutama yang sensitif.

3. Pemilihan Bahan

Produk nonkomedogenik cenderung mengandung bahan-bahan ringan dan tidak menyumbat pori-pori, seperti air, gel, atau bahan-bahan berbasis air. Sedangkan produk hypoallergenic cenderung menghindari penggunaan bahan-bahan yang umumnya diketahui dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti pewangi sintetis, pewarna buatan, atau bahan kimia keras.

4. Sifat Umum

Produk nonkomedogenik sering kali ringan dan mudah diserap oleh kulit tanpa memberikan efek berat atau menyumbat. Sementara produk hypoallergenic sering kali dirancang untuk memberikan keamanan lebih bagi individu dengan kulit sensitif, dengan mengurangi potensi iritasi.

5. Kemungkinan Reaksi

Produk nonkomedogenik umumnya tidak menyebabkan jerawat atau komedo, tetapi mungkin tidak cocok untuk individu dengan alergi tertentu. Di sisi lain, produk hypoallergenic dirancang untuk mengurangi kemungkinan reaksi alergi, tetapi tidak dapat menjamin bahwa tidak ada individu yang akan merespons negatif terhadap produk tersebut.

Tips Mengenal Produk Hypoallergenic

Mengingat label hypoallergenic tidak selalu menjamin keamanan suatu produk bagi semua jenis kulit, sebetulnya ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk memilih produk bebas alergi, di antaranya yaitu:

1. Periksa Daftar Bahan

Salah satu langkah penting dalam mengevaluasi produk hypoallergenic adalah dengan membaca daftar bahan yang tercantum pada kemasan produk. Perhatikan dengan cermat bahan-bahan yang mungkin memicu reaksi alergi, dan pastikan untuk mengetahui konsentrasi masing-masing bahan dalam produk. 

Sebagai catatan, konsentrasi bahan dalam produk biasanya tercantum berdasarkan jumlahnya, dengan bahan pertama memiliki konsentrasi tertinggi. Baca daftar komposisi dengan teliti dan hindari produk dengan bahan yang sekiranya dapat menjadi pemicu alergi.

2. Bahan Aktif dan Tidak Aktif

Beberapa produk mencantumkan bahan “aktif” dan “tidak aktif” secara terpisah. Kedua jenis bahan ini memiliki potensi untuk bersentuhan dengan kulit, jadi pastikan untuk memeriksa keduanya. Jika ada bahan yang mencurigakan, lebih baik hindari penggunaan produk tersebut.

3. Nama Bahan Kimia

Label produk hypoallergenic sering kali menggunakan nama bahan kimia, yang terkadang terdengar rumit atau berbahaya, padahal tidak selalu demikian. Yang terpenting, pastikan untuk selalu memahami bahan-bahan tersebut. 

Sebagai contoh, soda kue dapat dicantumkan sebagai soda bikarbonat atau natrium bikarbonat. Meskipun terdengar kimia, sebagian besar orang tidak alergi terhadapnya. Jadi, periksa daftar bahan secara detail untuk memastikan keamanan suatu produk.

4. Bahan-Bahan Nabati

Jika memiliki alergi terhadap zat tumbuhan tertentu, perhatikan nama genus tumbuhan yang tercantum pada label. Contohnya, marigold bisa terdaftar sebagai Calendula officinalis, dan lavender sebagai Lavandula angustifolia. Mengetahui genus dan spesies tumbuhan penting untuk dapat membantu menghindari produk yang mengandung bahan pemicu alergi.

5. Mengenal Alergen Pribadi

Tips terakhir dalam memilih produk hypoallergenic adalah dengan mengenal alergen pribadi. Hal ini merupakan langkan penting untuk melindungi diri dari reaksi alergi. Jika tahu bahwa memiliki alergi terhadap spesifik bahan atau zat, pastikan untuk secara rutin memeriksa daftar bahan pada produk yang akan digunakan.

Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas, kamu dapat membuat pilihan produk hypoallergenic yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kulit. Perhatikan setiap detail pada label produk dan selalu uji coba produk baru pada sebagian kecil kulit sebelum penggunaan secara keseluruhan untuk menghindari reaksi yang tidak diinginkan.

Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuanmu seputar apa itu hypoallergenic. Dapatkan juga informasi menarik lainnya seputar skincare ataupun beauty hanya di Beauty For!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

15 Cara Menghilangkan Lingkaran Hitam di Mata, Mudah dan Cepat

15+ Makanan Penyebab Bau Ketiak yang Harus Dibatasi, Catat!

Jerawat Pustula – Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasinya

Ketahui 5+ Cara Mengatasi Pori-Pori Tersumbat, Alami dan Aman

Skin Tone, Cara Menentukan Warna Kulit Agar Tampak Cantik

Smile Line – Penyebab, Cara Menghilangkan, dan Mencegahnya