pori pori tersumbat

7 Penyebab Pori-Pori Tersumbat dan Cara Mengatasinya, Catat!

Pori-pori tersumbat sering kali terjadi ketika sel-sel kulit mati, minyak, dan kotoran menumpuk di dalam pori-pori kulit. Lebih lanjut, pori-pori yang tersumbat ini dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, termasuk jerawat, komedo, dan tekstur kulit yang tidak rata. 

Lantas, apa penyebab pori-pori tersumbat? Dan, bagaimana cara mengatasinya? Temukan jawaban selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Ciri-Ciri Pori-Pori Tersumbat

Meski paling sering ditemukan di area wajah, pori-pori tersumbat juga bisa muncul di area tubuh lain yang mudah berkeringat dan berminyak, seperti leher, dada, bahu, punggung, dan kulit kepala. Setiap orang bisa saja memiliki gejala pori-pori tersumbat yang bervariasi. Namun, secara umum, ciri-ciri pori-pori tersumbat yang dapat dikenali antara lain yaitu:

  • Komedo terbuka (blackheads): Pori-pori yang terbuka dan tersumbat oleh campuran minyak, sel kulit mati, dan bakteri dapat menyebabkan komedo terbuka. Komedo ini memiliki warna hitam karena teroksidasi oleh udara.
  • Komedo tertutup (whiteheads): Pori-pori yang tersumbat dan tertutup oleh lapisan kulit di atasnya dapat menyebabkan komedo tertutup. Komedo ini biasanya berwarna putih atau kekuningan.
  • Pori-pori membesar: Pori-pori yang tersumbat cenderung akan membesar. Oleh karenanya, kulit berminyak lebih mungkin mengalami masalah ini karena produksi minyak yang berlebihan dapat membuat pori-pori tampak lebih besar.
  • Jerawat dan pembengkakan: Pori-pori tersumbat dapat menyebabkan timbulnya jerawat, baik itu jerawat papula, pustula, atau nodul. Beberapa pori-pori tersumbat juga dapat disertai dengan pembengkakan di sekitarnya.
  • Tekstur kulit tidak merata: Pada area yang terkena pori-pori tersumbat, tekstur kulit dapat terasa kasar atau tidak merata. Hal ini disebabkan oleh akumulasi sel-sel kulit mati dan kotoran di dalam pori-pori.
  • Brilian atau komedo milia: Komedo milia adalah komedo kecil yang berwarna putih atau krem yang terbentuk oleh sel-sel kulit mati yang terperangkap di bawah permukaan kulit.
  • Area kemerahan atau berwarna gelap: Pori-pori yang tersumbat dapat menyebabkan peradangan pada kulit di sekitarnya, sehingga memicu kemerahan atau perubahan warna kulit.

Penyebab Pori-Pori Tersumbat

Dalam kebanyakan kasus, pori-pori yang tersumbat terjadi akibat sejumlah faktor, seperti:

1. Tidak Membersihkan Make Up dengan Benar

Salah satu penyebab umum pori-pori yang tersumbat adalah kurangnya kebersihan saat membersihkan make up. Sisa-sisa foundation, bedak, dan produk kosmetik lainnya yang tidak dibersihkan dengan benar dapat menyumbat pori-pori. 

Oleh karena itu, penting untuk menggunakan pembersih wajah yang sesuai dengan jenis kulit dan membersihkan wajah secara menyeluruh setiap malam sebelum tidur.

2. Kebiasaan Menyentuh Wajah

Sering menyentuh wajah dengan tangan yang kotor dapat mentransfer bakteri, minyak, dan kotoran ke kulit, menyebabkan penyumbatan pori-pori. Kebiasaan ini dapat menjadi penyebab utama masalah kulit, terutama jika tangan tidak bersih. Itulah mengapa, hindari menyentuh wajah secara berlebihan dan pastikan untuk mencuci tangan secara teratur.

3. Sering Memencet Jerawat

Kebiasaan memencet jerawat dapat merusak dinding folikel dan menyebabkan peradangan, meningkatkan risiko pori-pori tersumbat. Meskipun memencet jerawat mungkin terlihat sebagai solusi cepat, tindakan ini dapat memperparah kondisi kulit dan meninggalkan bekas jerawat. Sebaiknya biarkan jerawat sembuh secara alami atau konsultasikan dengan ahli dermatologi untuk penanganan yang tepat.

4. Menggunakan Skincare yang Menyumbat Pori-Pori

Beberapa produk perawatan kulit mengandung bahan-bahan tertentu yang dapat menyumbat pori-pori. Kandungan minyak berlebih atau bahan kimia tertentu dalam produk dapat menyebabkan penumpukan yang merugikan kulit. Oleh karenanya, pilihlah produk yang dirancang khusus untuk tidak menyumbat pori-pori, seperti produk non-komedogenik.

Dilansir dari Indian Journal of Dermatology (2018), beberapa bahan dalam skincare yang diketahui dapat menyumbat pori-pori antara lain:

  • Butyl stearate. 
  • Cyclomethicone.
  • Dimethicone. 
  • Isopropyl myristate.
  • Lanolin.
  • Mineral oil.
  • Oleic acid.
  • Stearyl alcohol. 
  • Parafin.
  • Petrolatum.

5. Keringat Berlebih

Pada dasarnya, keringat adalah mekanisme alami tubuh untuk mengatur suhu. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, keringat dapat menyebabkan pori-pori tersumbat. Mandi setelah beraktivitas fisik, menggunakan pakaian yang menyerap keringat, dan menjaga kebersihan kulit dapat membantu menghindari penyumbatan pori-pori.

6. Efek Samping Obat-obatan

Beberapa obat-obatan, seperti kortikosteroid dan kontrasepsi hormonal, diketahui dapat memengaruhi produksi minyak kulit dan menyebabkan pori-pori tersumbat. Oleh karenanya, jika diharuskan mengonsumsi obat-obatan tertentu dan mengalami masalah kulit, konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh rekomendasi perawatan yang tepat.

7. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan, seperti paparan polusi udara, asap rokok, dan sinar UV, diketahui dapat merusak kulit dan memicu penyumbatan pori-pori. Dalam hal ini, melindungi kulit dengan tabir surya, baik sunscreen ataupun sunblock, dan menghindari paparan lingkungan yang merugikan dapat membantu mencegah masalah pori-pori tersumbat.

Cara Mengatasi Pori-Pori Tersumbat

Pori-pori yang tersumbat merupakan permasalahan kulit yang umum dihadapi banyak orang. Namun, dengan beberapa langkah perawatan dan kebiasaan yang benar, kamu dapat mengatasi masalah ini dan mempertahankan kulit yang sehat. Beberapa perawatan tersebut meliputi:

1. Rutin Melakukan Double Cleansing

Double cleansing merupakan metode membersihkan wajah dua kali menggunakan produk pembersih yang berbeda. Langkah pertama menggunakan pembersih berbasis minyak untuk mengangkat make up, sunscreen, dan sebum yang dapat menyumbat pori-pori. 

Kemudian, langkah kedua menggunakan pembersih berbasis air untuk membersihkan sisa kotoran dan minyak yang tersisa. Secara keseluruhan, double cleansing membantu memastikan bahwa wajah benar-benar bersih dan pori-pori tidak terhambat oleh sisa-sisa make up atau polusi.

2. Eksfoliasi Kulit secara Rutin

Eksfoliasi adalah proses mengangkat sel-sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori. Gunakan eksfoliator yang mengandung bahan-bahan seperti asam salisilat atau asam glikolat untuk membantu membersihkan pori-pori secara mendalam. Eksfoliasi dapat dilakukan 1–2 kali seminggu untuk mencegah penumpukan sel kulit mati.

3. Menggunakan Clay Mask

Clay mask, atau masker lumpur, diketahui dapat membantu menarik kotoran dan minyak berlebih dari pori-pori. Pilih masker yang mengandung bahan seperti kaolin atau bentonit yang terkenal dapat membersihkan dan merapatkan pori-pori. Gunakan masker ini secara teratur, misalnya seminggu sekali, untuk membantu mengatasi pori-pori tersumbat.

4. Menggunakan Pore Strip

Pore strip adalah alat pembersih yang dapat membantu mengangkat komedo, terutama di area hidung. Namun, penggunaan pore strip sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu sering, karena penggunaan berlebih dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

5. Menggunakan Kertas Minyak

Kertas minyak dapat membantu mengatasi kelebihan minyak pada wajah, terutama pada daerah T-zone. Dengan menepuk-nepuk kertas minyak di area berminyak, kamu dapat mengurangi kilau berlebih tanpa harus menyentuh atau merusak kulit. Dengan demikian, kertas minyak dapat membantu mencegah penyumbatan pori-pori akibat minyak berlebih.

6. Memilih Skincare yang Tepat

Pemilihan produk perawatan kulit sangat penting dalam mengatasi pori-pori tersumbat. Pilihlah produk non-komedogenik yang tidak menyumbat pori-pori. Produk dengan kandungan asam salisilat, retinoid, atau niacinamide dapat membantu mengatasi masalah pori-pori tersumbat.

Penting untuk diingat bahwa setiap langkah perawatan harus disesuaikan dengan jenis kulit. Beberapa orang mungkin merasa perlu untuk melakukan eksfoliasi lebih sering, sementara di sisi lain, beberapa orang mungkin memerlukan produk perawatan kulit yang lebih gentle.

Selain dari langkah-langkah di atas, pastikan untuk tetap menjaga kebersihan kulit dengan rutin mencuci wajah, minum air yang cukup, dan menjalani gaya hidup sehat. Jangan ragu untuk mengonsultasikan diri dengan ahli dermatologi jika memiliki masalah kulit yang persisten atau membutuhkan saran khusus untuk merawat kulit secara optimal. 

Temukan juga informasi menarik lainnya seputar skincare, diet, hair removal, hingga dental care hanya di Beauty For!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Flek Hitam di Wajah – Penyebab, Gejala, dan Cara Menghilangkan

Ini Urutan Eksfoliasi Wajah yang Benar dan Aman untuk Pemula

6 Perbedaan Sunscreen dan Sunblock, Jangan Sampai Keliru!

13 Cara Menghilangkan Komedo Putih secara Alami dan Cepat

Mengenal Sunburn, Kulit yang Terbakar Sinar Matahari

Mengenal Apa itu Hypoallergenic dalam Skincare dan Kosmetik