Akar gigi busuk atau terinfeksi dapat menjadi sumber masalah kesehatan mulut yang serius. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam pulpa gigi (bagian dalam gigi yang mengandung saraf dan pembuluh darah) melalui lubang atau retak pada enamel gigi.
Mari simak penyebab, ciri-ciri, hingga cara mengatasi akar gigi busuk selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Penyebab Akar Gigi Busuk
Akar gigi busuk merupakan masalah serius yang dapat menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, dan potensi kehilangan gigi. Adapun beberapa faktor yang diketahui dapat menjadi penyebab akar gigi busuk adalah:
1. Asupan Cairan yang Kurang
Asupan cairan yang kurang atau dehidrasi dapat berdampak negatif pada kondisi kesehatan gigi. Hal ini karena air membantu menjaga kelembaban mulut dan membantu dalam produksi air liur yang penting untuk menghilangkan sisa makanan dan bakteri dari mulut.
Ketika tubuh kekurangan cairan, produksi air liur dapat menurun, sehingga meningkatkan risiko pembentukan plak dan karies gigi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan pada akar gigi.
Oleh karenanya, penting untuk memastikan tubuh terhidrasi dengan baik dengan minum air yang cukup setiap hari. Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung air, seperti buah-buahan dan sayuran, juga dapat membantu meningkatkan asupan cairan.
2. Abses Gusi
Abses gusi merupakan infeksi pada jaringan di sekitar gigi yang dapat menyebar ke akar gigi. Infeksi ini umumnya disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam kantong gusi yang dalam dan merusak jaringan. Abses gusi dapat menyebabkan rasa sakit yang parah, pembengkakan, dan bahkan demam jika tidak diobati.
Pencegahan abses gusi melibatkan menjaga kebersihan mulut yang baik dengan menyikat gigi secara teratur, menggunakan benang gigi atau dental floss, dan menjalani pemeriksaan rutin dengan dokter gigi. Menghindari kebiasaan merokok juga dapat membantu mencegah abses gusi.
3. Karies Gigi
Karies gigi atau gigi berlubang adalah salah satu penyebab paling umum dari akar gigi busuk. Karies terjadi ketika bakteri dalam mulut menghasilkan asam yang mengikis lapisan email gigi. Jika tidak diobati, kerusakan gigi dapat mencapai lapisan dalam gigi, termasuk pulpa, yang dapat menyebabkan infeksi pada akar gigi.
Untuk mencegah karies gigi, penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride, menggunakan benang gigi setiap hari, dan menghindari konsumsi makanan dan minuman manis yang dapat menyebabkan pembentukan plak.
4. Kekurangan Air Liur
Air liur memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pasalnya, air liur membantu membersihkan sisa makanan dan bakteri dari mulut, serta melindungi gigi dari asam yang dapat menyebabkan karies gigi. Kekurangan air liur diketahui dapat meningkatkan risiko pembentukan plak, karies gigi, dan infeksi pada akar gigi.
Untuk merangsang produksi air liur, kunyah permen karet bebas gula atau menghisap permen keras tanpa gula. Diketahui, mengunyah permen atau mengisap permen keras dapat merangsang kelenjar air liur untuk menghasilkan lebih banyak cairan.
5. Kekurangan Fluoride
Fluoride adalah mineral yang membantu melindungi gigi dari karies gigi dan memperkuat enamel gigi. Lebih lanjut, kekurangan fluoride diketahui dapat meningkatkan risiko kerusakan pada akar gigi.
Dalam hal ini, penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride dan berkonsultasi dengan dokter gigi mengenai suplemen fluoride dapat membantu mengurangi risiko kerusakan gigi.
6. Impaksi Gigi Bungsu
Gigi bungsu yang mengalami impaksi atau tidak tumbuh dengan benar juga dapat menjadi penyebab akar gigi busuk. Sebab, gigi bungsu yang tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh bisa menyebabkan tekanan pada gigi di sebelahnya, sehingga menyebabkan pergeseran gigi yang dapat memudahkan bakteri masuk dan menyebabkan infeksi pada akar gigi.
Pencegahan impaksi gigi bungsu melibatkan pemantauan rutin oleh dokter gigi dan radiografi gigi untuk menilai posisi gigi bungsu. Jika gigi bungsu berpotensi menyebabkan masalah, dokter gigi juga dapat merekomendasikan pencabutan atau tindakan lain yang sesuai.
7. Minum Susu Sambil Berbaring
Kebiasaan minum susu sambil berbaring, terutama pada anak-anak, diketahui dapat meningkatkan risiko akar gigi busuk. Hal ini karena saat seseorang minum susu dalam posisi berbaring, susu dapat tetap berada di sekitar gigi lebih lama, sehingga memberikan kesempatan bagi bakteri untuk mengonsumsi gula dalam susu dan menghasilkan asam yang dapat merusak enamel gigi.
Maka dari itu, penting untuk minum susu atau minuman lainnya dengan posisi tegak untuk mengurangi waktu kontak antara cairan dan gigi. Selain itu, sikat gigi sebelum tidur juga dapat membantu mengurangi risiko kerusakan gigi akibat minuman yang dikonsumsi sebelum tidur.
8. Penggunaan Gigi Tiruan yang Tidak Sesuai
Gigi tiruan yang tidak sesuai atau tidak dirawat dengan baik diketahui juga dapat meningkatkan risiko akar gigi busuk. Pasalnya, gigi tiruan yang tidak cocok dapat menekan gigi asli, sehingga menyebabkan gesekan yang berlebihan, dan memudahkan masuknya bakteri serta menyebabkan iritasi pada gusi.
Untuk mencegah masalah ini, penting untuk memastikan bahwa gigi tiruan sesuai dan dirawat dengan baik. Perawatan rutin, termasuk pembersihan dan pengecekan oleh dokter gigi, dapat membantu menjaga kesehatan gigi bagi mereka yang menggunakan gigi tiruan.
9. Tidak Menjaga Kebersihan Gigi dengan Baik
Kurang menjaga kebersihan gigi merupakan penyebab umum akar gigi busuk. Hal ini karena kurangnya kebersihan dapat menyebabkan penumpukan plak bakteri pada gigi, yang kemudian dapat menghasilkan asam dan menyebabkan karies serta infeksi pada akar gigi.
Cara terbaik untuk mencegah hal ini adalah dengan menjaga kebersihan gigi yang baik, termasuk menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride, menggunakan benang gigi secara teratur, dan menjalani pemeriksaan gigi secara rutin.
10. Terlalu Sering Mengonsumsi Makanan dan Minuman Manis
Konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula secara berlebihan dapat menjadi faktor risiko bagi akar gigi yang busuk. Sebab, bakteri dalam mulut menggunakan gula sebagai sumber energi untuk menghasilkan asam, yang dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan kerusakan pada akar gigi.
Oleh karenanya, penting untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman manis, serta menjaga kebersihan gigi dengan baik setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula. Tindakan ini termasuk rutin menyikat gigi dan menggunakan benang gigi.
Ciri-Ciri Akar Gigi Busuk
Pada umumnya, akar gigi yang busuk dapat memicu rasa nyeri dan pembengkakan di sekitar gigi. Adapun ciri-ciri akar gigi busuk yang mengharuskan pasien untuk segera memeriksakan diri ke dokter adalah:
- Bau mulut.
- Gigi terasa ngilu (gigi sensitif).
- Gusi, wajah, dan leher mengalami pembengkakan.
- Sensasi nyeri saat menggigit atau mengunyah makanan.
- Permukaan gigi tampak kehitaman atau kecokelatan.
- Sakit gigi yang mengganggu dan terjadi berhari-hari.
Cara Mengatasi Akar Gigi Busuk
Pada dasarnya, cara mengatasi akar gigi busuk dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Pada tahap awal, akar gigi yang mengalami pembusukan masih dapat diatasi melalui perawatan saluran akar gigi atau prosedur yang dikenal sebagai root canal treatment.
Namun, jika kondisi akar gigi sudah sangat parah, penanganannya mungkin melibatkan pencabutan gigi. Tindakan ini penting dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi ke bagian-bagian lain dari mulut.
Pembusukan akar gigi sering kali merupakan hasil dari gigi yang telah mengalami pembusukan dan tidak mendapat penanganan yang tepat, sehingga infeksi menyebar hingga ke akar gigi. Oleh karena itu, upaya pencegahan sangatlah penting untuk menghindari terjadinya pembusukan pada akar gigi. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan untuk mencegah pembusukan akar gigi:
- Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, yang dapat membantu menguatkan enamel gigi dan melindungi dari kerusakan.
- Membersihkan gigi secara teratur, minimal dua kali sehari, dan menggunakan benang gigi untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang mungkin tertinggal di antara gigi.
- Hindari makanan dan minuman yang tinggi gula, karena gula dapat menjadi makanan bagi bakteri dalam mulut yang dapat menyebabkan pembusukan gigi.
- Minum air dalam jumlah yang cukup setiap hari, minimal 8 gelas, untuk membantu membersihkan mulut dari bakteri dan sisa-sisa makanan.
- Rutin melakukan pemeriksaan gigi setiap 6 bulan sekali oleh dokter gigi, untuk mendeteksi dan mengatasi masalah gigi sejak dini sebelum menjadi lebih serius.
Demikian penjelasan lengkap tentang akar gigi busuk, mulai dari penyebab, ciri-ciri, hingga cara mengatasinya. Jika terdapat gejala atau tanda-tanda pembusukan gigi, segera konsultasikan dengan dokter gigi untuk penanganan yang tepat dan menghindari komplikasi yang lebih serius.
Kunjungi juga blog Beauty For untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar kesehatan dan perawatan gigi!