Kemerahan pada kulit atau yang sering disebut sebagai redness adalah kondisi di mana kulit menjadi merah atau memerah secara tidak wajar. Redness dapat muncul di area tertentu atau menyebar ke seluruh wajah atau tubuh. Lantas, bagaimana cara menghilangkan redness di wajah? Mari simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Apa itu Redness?
Redness adalah kondisi ketika kulit mengalami perubahan warna menjadi merah atau memerah. Secara umum, redness adalah respons kulit terhadap berbagai rangsangan atau faktor, dan sering kali merupakan tanda adanya peradangan atau iritasi pada kulit.
Munculnya warna merah pada kulit sendiri disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah yang berada di lapisan kulit yang disebut dermis. Meski sebagian besar kasus dapat didiagnosis dan diobati dengan mudah, redness adalah masalah kulit yang tidak bisa diabaikan begitu saja sehingga perlu mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyebab Redness
Redness di wajah dan area tubuh lainnya dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti efek samping obat-obatan hingga masalah kesehatan tertentu. Adapun penjelasan lengkap mengenai penyebab redness adalah sebagai berikut.
1. Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik, juga dikenal sebagai eksim, adalah kondisi kulit yang umum terjadi dan dapat menyebabkan kulit kering, gatal, dan meradang. Penyebab pasti dermatitis atopik tidak sepenuhnya dipahami, tetapi faktor genetik dan lingkungan diyakini berperan. Penderita dermatitis atopik memiliki kulit yang lebih sensitif terhadap iritasi dan alergen, yang dapat memicu reaksi peradangan dan kemerahan.
Kondisi ini sering kali dimulai pada masa kanak-kanak, tetapi dapat berlanjut hingga dewasa. Pada beberapa kasus, kulit yang terkena dermatitis atopik dapat mengalami kemerahan yang signifikan karena peradangan dan iritasi yang terkait.
2. Dermatitis Seboroik
Dermatitis seboroik adalah kondisi kulit yang umumnya terjadi pada area yang kaya kelenjar minyak, seperti wajah, kulit kepala, dan dada. Penyebab dermatitis seboroik juga belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor genetik, kelebihan produksi minyak oleh kelenjar sebaceous, dan pertumbuhan ragi pada kulit diyakini berperan.
Gejala dermatitis seboroik melibatkan kemerahan, bersisik, dan rasa gatal pada kulit yang terkena. Kemerahan pada kulit dapat terjadi karena peradangan akibat reaksi tubuh terhadap kelebihan minyak dan pertumbuhan ragi.
3. Efek Samping Obat-obatan
Beberapa obat-obatan diketahui dapat menyebabkan reaksi kulit yang termasuk kemerahan. Ini dapat menjadi respons alergi atau reaksi non-alergi terhadap komponen obat. Beberapa jenis obat yang sering dikaitkan dengan kemerahan kulit meliputi antibiotik, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dan obat-obatan untuk pengobatan tekanan darah tinggi.
Ketika tubuh bereaksi terhadap obat, salah satu bentuknya dapat berupa peradangan pada kulit, yang ditandai dengan kemerahan. Penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika seseorang mengalami reaksi kulit yang mencurigakan setelah mengonsumsi obat tertentu.
4. Herpes Zoster
Herpes zoster, atau yang lebih dikenal sebagai cacar api atau shingles, disebabkan oleh virus varisela-zoster yang juga menyebabkan cacar air. Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus tetap berada dalam tubuh dan dapat menyebabkan penyakit berupa gelembung-gelembung berisi cairan, rasa nyeri, dan kemerahan pada kulit.
Kemerahan pada kulit pada kasus herpes zoster seringkali terjadi sebelum munculnya gelembung dan dapat menyertai rasa nyeri yang intens. Infeksi ini umumnya memengaruhi satu sisi tubuh dan dapat terjadi pada area tertentu, seperti dada atau wajah.
5. Iritasi Kulit
Hal lain yang juga dapat menjadi penyebab redness adalah iritasi kulit. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kontak langsung dengan bahan kimia atau zat alergen yang dapat merusak lapisan pelindung kulit. Beberapa contoh iritasi kulit meliputi penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung bahan kimia agresif, deterjen, atau paparan zat kimia di lingkungan sekitar.
Untuk menghindari iritasi kulit, disarankan untuk menggunakan produk perawatan kulit yang cocok dengan jenis kulit dan hindari kontak dengan bahan kimia yang dapat menyebabkan reaksi negatif pada kulit.
6. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit autoimun yang dapat menyebabkan peradangan dan munculnya bercak merah atau kemerahan pada kulit. Psoriasis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel kulit sehat, menyebabkan pertumbuhan sel-sel kulit yang lebih cepat dari biasanya.
Gejala psoriasis meliputi kemerahan, sisik, dan rasa gatal pada kulit. Pengelolaan psoriasis melibatkan perawatan medis dan penggunaan krim atau salep khusus yang diresepkan oleh dokter.
7. Reaksi Alergi
Reaksi alergi terhadap zat tertentu, seperti makanan, obat-obatan, atau bahan kimia, dapat menyebabkan kemerahan pada kulit. Reaksi alergi pada kulit dapat berupa ruam, gatal, dan pembengkakan.
Penting untuk mengidentifikasi penyebab alergi dan menghindarinya untuk mencegah kemerahan dan gejala alergi lainnya. Pada beberapa kasus, konsultasi dengan dokter atau ahli alergi mungkin diperlukan untuk menentukan penyebab alergi dan meresepkan pengobatan yang sesuai.
8. Sunburn
Paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari dapat menyebabkan sunburn atau kulit yang terbakar matahari. Paparan berlebihan terhadap sinar UV dapat merusak sel-sel kulit dan menyebabkan kemerahan, peradangan, dan rasa panas pada kulit.
Untuk mencegah sunburn, penting untuk menggunakan tabir surya dengan SPF yang memadai, memakai pakaian pelindung, dan menghindari paparan matahari berlebihan, terutama pada waktu yang paling intensif.
Baca juga: 6 Perbedaan Sunscreen dan Sunblock, Jangan Sampai Keliru!
Cara Menghilangkan Redness
Kemerahan pada kulit atau redness adalah suatu kondisi yang dapat menjadi sumber ketidaknyamanan dan berpengaruh pada kepercayaan diri. Namun, jangan khawatir, berikut adalah beberapa cara menghilangkan redness di wajah yang bisa dilakukan:
1. Kompres Dingin
Kompres dingin adalah cara cepat dan efektif untuk mengurangi redness pada kulit. Dinginnya kompres membantu menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi peradangan.
Kamu dapat menggunakan kantong es yang dibungkus kain tipis atau handuk dingin. Tempelkan pada area yang merah selama 10–15 menit. Hindari penggunaan es langsung pada kulit agar tidak menyebabkan kemerahan lebih lanjut.
2. Menggunakan Pelembap
Pelembap adalah senjata ampuh dalam merawat kulit dan dapat membantu mengurangi redness. Dalam hal ini, pilihlah pelembap yang tidak mengandung bahan kimia keras dan cocok untuk jenis kulit.
Pelembap membantu menjaga kelembapan kulit, mencegahnya dari kekeringan yang dapat menyebabkan kemerahan. Oleh karenanya, pastikan untuk menggunakan pelembap secara teratur setelah membersihkan wajah atau tubuh.
3. Memakai Masker Dingin dari Bahan Alami
Berikutnya, cara menghilangkan redness adalah memakai masker dingin dari bahan alami. Masker dingin dapat memberikan efek menenangkan pada kulit yang merah. Bahan alami seperti mentimun, yogurt, atau aloe vera dapat digunakan sebagai bahan dasar masker.
Mentimun memiliki efek pendingin, sementara yogurt dan aloe vera memiliki sifat menenangkan dan antiinflamasi. Oleskan masker secara merata pada area yang merah dan biarkan selama 15–20 menit sebelum dibilas dengan air dingin.
4. Obat Topikal OTC
Obat topikal yang dapat ditemukan di apotek tanpa resep dokter juga dapat membantu mengatasi redness. Krim atau salep yang mengandung bahan seperti hydrocortisone, calamine, atau aloe vera dapat memberikan bantuan untuk meredakan peradangan dan kemerahan. Pastikan untuk membaca petunjuk penggunaan dengan cermat dan hindari penggunaan berlebihan.
5. Menggunakan Produk Khusus Redness
Kini, sudah banyak industri perawatan kulit menyediakan produk khusus yang dirancang untuk mengatasi redness. Krim atau serum yang mengandung bahan antiinflamasi seperti chamomile, green tea extract, atau niacinamide dapat membantu mengurangi kemerahan. Produk ini sering kali memiliki formulasi yang lembut dan cocok untuk kulit sensitif.
6. Menjalani Gaya Hidup Sehat
Meski terlihat sepele, nyatanya gaya hidup sehat dapat berkontribusi secara signifikan pada kesehatan kulit, termasuk dalam mengatasi redness. Oleh karenanya, pastikan untuk cukup tidur, karena kurang tidur dapat menyebabkan kulit kusam dan merah.
Selain itu, konsumsi air yang cukup juga penting untuk menjaga kelembapan kulit. Hindari kebiasaan merokok dan batasi konsumsi alkohol, karena keduanya dapat memperburuk kondisi kulit.
7. Hindari Faktor Pemicu
Terakhir, cara mengatasi redness adalah dengan menghindari faktor pemicunya. Jika kulit bereaksi terhadap produk tertentu, hindarilah penggunaannya. Demikian pula, hindari paparan sinar matahari berlebihan dan gunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari efek buruk sinar UV. Kemudian, jika alergi makanan menjadi pemicu, pertimbangkan untuk menghindari makanan tersebut dari pola makan sehari-hari.
Demikian penjelasan lengkap mengenai apa itu redness di wajah. Sampai di sini, dapat disimpulkan bahwa redness adalah respons alami tubuh terhadap berbagai kondisi dan rangsangan eksternal.
Jika redness tidak membaik atau bahkan memburuk, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli dermatologi untuk diagnosis dan perawatan yang lebih lanjut. Semoga ulasan ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel Beauty For lainnya!
Baca juga: Ruam Kulit – Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengobatinya