Vegetarian adalah seseorang yang mempraktikkan pola makan yang tidak mengonsumsi daging hewan, termasuk daging unggas, ikan, dan produk-produk turunannya. Seorang vegetarian dapat memilih untuk mengonsumsi produk-produk nabati seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan produk-produk hasil susu.
Lantas, apa bedanya vegan dan vegetarian? Mari simak pembahasan lengkap seputar apa itu vegetarian dalam artikel berikut ini!
Apa itu Vegetarian?
Seperti yang telah disinggung, vegetarian adalah seseorang yang menerapkan pola makan tanpa mengonsumsi daging hewan, termasuk ikan, daging unggas, dan produk turunannya. Oleh karenanya, fokus diet vegetarian adalah pada konsumsi produk nabati seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan juga produk susu.
Gaya hidup vegetarian muncul dari berbagai motivasi, seperti kepedulian terhadap kesejahteraan hewan, keberlanjutan lingkungan, atau alasan kesehatan.
Keputusan untuk menjadi vegetarian dapat membawa dampak positif pada kesehatan, termasuk peningkatan asupan serat dan nutrisi yang berasal dari sumber nabati. Selain itu, pola makan ini juga dapat memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian lingkungan dengan mengurangi dampak negatif industri daging terhadap ekosistem.
Manfaat Vegetarian
Vegetarianisme, selain menjadi pilihan gaya hidup, juga membawa sejumlah manfaat signifikan bagi kesehatan. Adapun beberapa manfaat vegetarian adalah:
1. Mengurangi Risiko Diabetes
Studi menunjukkan bahwa pola makan vegetarian dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2. Kandungan serat yang tinggi dalam buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian membantu mengontrol kadar gula darah. Selain itu, asupan rendah lemak jenuh dan tinggi serat juga berkontribusi pada peningkatan sensitivitas insulin, yang esensial untuk mengatasi diabetes.
2. Mempertahankan Kesehatan Jantung
Gaya hidup vegetarian dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung. Kebiasaan mengonsumsi makanan nabati, yang rendah lemak jenuh dan kolesterol, serta tinggi serat dan nutrisi, dapat mendukung kesehatan jantung. Serat membantu menurunkan kadar kolesterol, sementara antioksidan melindungi arteri dari kerusakan.
3. Menjaga Berat Badan Ideal
Sebagian besar orang yang mengadopsi pola makan vegetarian cenderung memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang lebih rendah. Hal ini karena kandungan serat dan nutrisi yang tinggi dalam makanan nabati membantu menciptakan rasa kenyang lebih lama, mengurangi keinginan untuk mengonsumsi kalori berlebihan, dan mendukung pemeliharaan berat badan yang sehat.
4. Menurunkan Tekanan Darah
Kombinasi rendah natrium dan tinggi kalium dalam pola makan vegetarian dapat membantu menurunkan tekanan darah. Sayuran hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan, yang menjadi komponen utama diet nabati, mengandung nutrisi yang mendukung kesehatan pembuluh darah dan mengurangi risiko hipertensi.
5. Melancarkan Sistem Pencernaan
Serat yang melimpah dalam makanan nabati diketahui dapat mendukung fungsi pencernaan yang optimal. Serat membantu mencegah sembelit, memelihara kesehatan usus, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam sistem pencernaan. Diet vegetarian yang kaya serat juga dapat berperan dalam mengurangi risiko penyakit usus besar.
Perbedaan Vegan dan Vegetarian
Vegan dan vegetarian adalah dua gaya hidup makan yang sering kali dianggap sama karena kesamaan prinsip dasarnya yaitu penghindaran daging. Padahal, keduanya cukup berbeda. Adapun perbedaan vegan dan vegetarian adalah:
1. Jenis
Vegan dan vegetarian adalah dua kategori dalam dunia pola makan berbasis tanaman, namun dengan perbedaan utama pada jenis produk hewan yang diperbolehkan. Vegetarian memilih untuk mengonsumsi produk turunan hewan tertentu, seperti telur, susu, dan madu, sedangkan vegan mengecualikan semua produk hewan dari pola makan mereka, termasuk produk hewani dan turunannya.
2. Pola Makan
Dilihat dari pola makan yang dianut, vegetarian sebenarnya lebih fleksibel daripada vegan. Vegetarian dapat memilih antara lacto-vegetarian (mengonsumsi susu namun tidak telur), ovo-vegetarian (mengonsumsi telur namun tidak susu), atau lacto-ovo vegetarian (mengonsumsi susu dan telur). Vegan, di sisi lain, membatasi diri untuk hanya mengonsumsi produk nabati sepenuhnya.
3. Risiko Kesehatan
Meskipun keduanya memiliki manfaat kesehatan, veganisme dapat membawa risiko kekurangan nutrisi tertentu karena penghilangan produk hewani. Nutrisi khusus, seperti vitamin B12, zat besi, kalsium, dan omega-3 dapat lebih sulit diperoleh dalam diet vegan. Oleh karena itu, perlu perhatian ekstra dan mungkin suplemen untuk memastikan kecukupan nutrisi ini.
Jenis Vegetarian
Pola makan vegetarian mencakup berbagai varian, yang masing-masing menentukan batasan berbeda pada jenis-jenis makanan hewani yang dikonsumsi. Adapun penjelasan seputar jenis-jenis vegetarian adalah sebagai berikut:
1. Semi Vegetarian Atau Flexitarian
Flexitarian atau semi vegetarian adalah seseorang yang secara umum mengikuti pola makan nabati tetapi kadang-kadang mengonsumsi daging atau produk hewani lainnya. Pilihan ini memberikan fleksibilitas dan memungkinkan orang untuk menyesuaikan menu vegetarian sesuai preferensi atau situasi tertentu.
2. Lacto-ovo Vegetarian
Lacto-ovo vegetarian adalah jenis vegetarian yang mengonsumsi produk susu (lacto) dan telur (ovo), tetapi menghindari daging hewan. Mereka memperoleh protein dari produk susu, seperti susu dan keju, dan telur sebagai sumber protein hewani. Pola makan ini umumnya dilakukan karena pertimbangan kesehatan, etika terhadap hewan, atau kepedulian lingkungan.
3. Lacto Vegetarian
Lacto vegetarian membatasi konsumsi makanan mereka pada produk susu, tanpa mengonsumsi telur. Mereka mempertahankan pola makanan vegetarian dengan tambahan kalsium dan protein dari produk susu. Pilihan ini bisa didasarkan pada kepercayaan keagamaan, etika terhadap hewan, atau keinginan untuk mengurangi dampak lingkungan.
4. Ovo-vegetarian
Sebaliknya, ovo-vegetarian mengonsumsi telur tetapi tidak memasukkan produk susu dalam pola makan mereka. Mereka mendapatkan asupan kalsium dari makanan tanpa produk susu, seperti sayuran hijau, dan protein dari telur. Pola makan ini biasanya dilakukan karena kebutuhan protein tinggi yang dipenuhi oleh telur atau sebagai kombinasi etika terhadap hewan dan kesehatan.
5. Vegan
Vegan adalah bentuk vegetarian yang paling ketat. Vegan menghindari semua produk hewani, termasuk daging, produk susu, telur, dan bahkan bahan lain yang berasal dari hewan, seperti gelatin dan madu. Pola makan ini terutama berfokus pada makanan nabati, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Risiko Menjadi Vegetarian
Menjadi vegetarian dapat berpotensi menyebabkan kekurangan beberapa zat gizi esensial, seperti:
- Asam lemak omega 3.
- Kurangnya kalsium.
- Protein.
- Vitamin B12.
- Vitamin D.
- Zat besi.
Asam lemak omega-3 penting untuk mendukung fungsi otak dan jantung, sedangkan kalsium penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Sedangkan protein diperlukan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
Selain itu, vitamin B12, vitamin D, dan zat besi yang umumnya ditemukan dalam daging dan produk susu juga dapat kurang. Di sisi lain, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan masalah neurologis, sedangkan defisiensi vitamin D dan zat besi dapat memengaruhi kesehatan tulang dan menyebabkan anemia.
Itu dia penjelasan lengkap mengenai vegetarian, termasuk manfaat, jenis, risiko, hingga bedanya dengan vegan. Orang-orang yang memilih pola makan vegetarian biasanya didasarkan atas berbagai alasan, termasuk kekhawatiran etika terhadap perlakuan terhadap hewan, kepedulian terhadap lingkungan, atau untuk alasan kesehatan.
Secara garis besar, pola makan vegetarian yang seimbang dapat menyediakan nutrisi yang cukup untuk mendukung kebutuhan tubuh, termasuk protein, zat besi, kalsium, dan vitamin lainnya. Apabila tertarik menjadi seorang vegetarian, berkonsultasilah dengan ahli gizi atau profesional kesehatan untuk mendapatkan panduan yang tepat.