periksa gigi

Mengenal Pentingnya Periksa Gigi, Kapan Waktu yang Tepat?

Periksa gigi atau pemeriksaan gigi adalah prosedur rutin yang dilakukan oleh dokter gigi untuk mengevaluasi kesehatan dan kondisi gigi, gusi, dan mulut secara keseluruhan. Pemeriksaan gigi yang teratur sangat penting untuk mencegah dan mendeteksi masalah gigi lebih awal, sebelum berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

Lantas sebetulnya, periksa gigi berapa bulan sekali kah yang dianjurkan? Mari simak pembahasan lengkap seputar pentingnya pemeriksaan gigi secara rutin di bawah ini.

Tujuan Periksa Gigi

Secara umum, pemeriksaan gigi memiliki beberapa tujuan penting, termasuk:

  • Deteksi dini masalah gigi: Pemeriksaan gigi secara rutin dapat membantu mendeteksi masalah gigi seperti gigi berlubang, infeksi, atau kerusakan gigi lainnya sebelum menjadi parah.
  • Pencegahan masalah kesehatan gigi: Melalui pemeriksaan gigi, dokter gigi dapat membersihkan plak dan karang gigi, mencegah kerusakan lebih lanjut, serta memberikan saran untuk menjaga kesehatan gigi.
  • Mempertahankan kesehatan gigi dan mulut: Pemeriksaan gigi secara rutin membantu menjaga kebersihan dan kesehatan gigi, mencegah masalah seperti bau mulut, serta memastikan fungsi gigi tetap optimal.
  • Deteksi dini masalah kesehatan tubuh: Dokter gigi juga dapat melihat tanda-tanda penyakit serius seperti kanker melalui pemeriksaan mulut, sehingga pemeriksaan gigi juga dapat berkontribusi pada deteksi dini masalah kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Periksa Gigi Berapa Bulan Sekali?

Pada dasarnya, periksa gigi disarankan dilakukan oleh orang dewasa setiap 6 bulan sekali. Namun, bila terdapat keluhan pada gigi dan mulut, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter gigi tanpa menunggu jadwal rutin.

Tetapi, frekuensi kunjungan 6 bulan sekali tidak bersifat universal dan dapat bervariasi. Individu dengan gangguan metabolisme atau penyakit sistemik yang meningkatkan risiko penyakit gigi dan mulut mungkin direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan setiap 3 bulan sekali.

Anak-anak juga sebaiknya periksa gigi rutin setiap 6 bulan sekali, dimulai sejak usia 6-7 bulan ketika gigi susu pertama mulai tumbuh. Selain untuk pemeriksaan berkala, tindakan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan anak pada pengalaman kunjungan ke dokter gigi, perawat, dan klinik gigi, sehingga anak tidak merasa takut jika suatu saat memerlukan prosedur dental.

Prosedur Periksa Gigi

Pada pemeriksaan gigi rutin, dokter gigi akan menilai kondisi gigi pasien, mencari tanda-tanda seperti lubang, patah, retak, atau kerusakan pada tambalan gigi. Plak dan karang gigi, yang dapat menjadi sumber infeksi pada rongga mulut, juga akan diperiksa dan dibersihkan jika diperlukan. Selain itu, dokter gigi akan mengevaluasi risiko pasien terhadap masalah gigi berlubang.

Dokter gigi juga akan memeriksa posisi gigi bungsu yang mungkin tumbuh miring atau susunan gigi yang tidak teratur. Jika diperlukan informasi lebih lanjut, dokter gigi dapat merekomendasikan pemeriksaan rontgen gigi untuk perencanaan pengobatan yang lebih detail.

Pemeriksaan tidak hanya terbatas pada gigi, melainkan juga melibatkan penilaian kondisi gusi dan jaringan penyangga gigi lainnya, termasuk lidah, langit-langit, dan persendian rahang. Masalah seperti gusi berdarah, pembengkakan, penurunan gusi, dan gigi yang goyah akibat kerusakan gusi akan diperiksa, dan dokter gigi akan memberikan penanganan yang sesuai.

Dokter gigi juga akan mengevaluasi kebiasaan perawatan kesehatan mulut dan gigi pasien. Hal ini mencakup memberikan petunjuk tentang cara menyikat gigi yang benar dan perawatan lainnya untuk menjaga kesehatan dan kebersihan gigi.

Selama pemeriksaan, dokter gigi juga akan menanyakan kebiasaan harian pasien, seperti pola makan, kebiasaan merokok, serta parafungsi seperti menggigit pensil, kuku, menggeretakkan gigi, atau bruxism, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan gigi.

Persiapan Sebelum Periksa Gigi

Sebelum menjalani periksa gigi ke dokter, pasien diperbolehkan untuk menyikat gigi, meskipun hal ini tidak diwajibkan. Dokter gigi akan melakukan pembersihan area mulut dan gigi selama pemeriksaan.

Hal yang perlu dilakukan adalah berkomunikasi terbuka mengenai kondisi mulut dan memberikan jawaban yang jujur terhadap pertanyaan yang diajukan oleh dokter. Sebagai contoh, jika dokter menanyakan seberapa sering menyikat gigi dalam sehari, penting untuk memberikan jawaban yang jujur. 

Kemudian, jika ada keluhan seperti sakit pada salah satu gigi, disarankan untuk menceritakan secara rinci, seperti kapan keluhan tersebut muncul dan seberapa tingkat keparahannya.

Periksa Gigi, Harus ke Mana?

Ketika memerlukan perawatan atau pemeriksaan khusus terkait kesehatan gigi, maka kamu harus berkonsultasi dengan dokter gigi yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu. Berikut adalah beberapa spesialisasi dokter gigi beserta penjelasan mengenai fokus perawatan masing-masing:

1. Ortodontis Atau Spesialis Ortodonsia (Sp. Ort)

Ortodontis merujuk kepada dokter gigi yang memiliki keahlian dalam mendiagnosis dan mengoreksi bentuk gigi yang tidak sejajar atau tidak seimbang, seperti akibat kelainan bawaan atau maloklusi.

Dokter gigi spesialis ortodonsia memiliki kompetensi khusus dalam pemasangan dan perawatan kawat gigi secara bertahap untuk memastikan gigi berada pada posisi yang tepat dan memberikan tampilan yang lebih rapi.

2. Endodontis Atau Spesialis Konservasi Gigi (Sp. KG)

Endodontis adalah dokter gigi yang memiliki keahlian khusus dalam mencegah, mendiagnosis, dan mengobati masalah pada pulpa dan akar gigi. Pulpa adalah lapisan bagian dalam gigi yang mengandung pembuluh darah dan saraf.

Dokter gigi umum akan merujuk pasien ke endodontis jika terjadi permasalahan seperti polip pulpa, infeksi saluran akar gigi, atau pulpitis, yang merupakan infeksi bakteri pada pulpa yang dapat menyebabkan rasa sakit dan dapat terjadi pada lebih dari satu gigi.

3. Periodontis Atau Spesialis Periodonsia (Sp. Perio)

Dokter periodontis secara khusus menangani penyakit yang terkait dengan gusi dan tulang gigi. Beberapa kondisi yang dapat memerlukan kunjungan ke dokter periodontis, termasuk gingivitis dan periodontitis.

4. Spesialis Penyakit Mulut (Sp. PM)

Ahli penyakit mulut adalah dokter gigi yang secara khusus menangani kasus-kasus penyakit gigi dan mulut yang lebih spesifik. Beberapa kondisi yang ditangani oleh dokter gigi spesialis penyakit mulut melibatkan:

  • Sariawan yang berat dan sering kambuh.
  • Infeksi bakteri, jamur, atau virus di dalam mulut.
  • Kanker pada rongga mulut dan lidah, seperti sarkoma Kaposi.
  • Penyakit autoimun yang menyerang gusi dan mulut, seperti lichen planus oral dan pemfigus vulgaris.

Dokter spesialis penyakit mulut biasanya memberikan pengobatan untuk kondisi-kondisi ini. Tetapi dalam kasus tertentu, pasien mungkin akan dirujuk ke dokter bedah mulut untuk perawatan lebih lanjut.

5. Spesialis Bedah Mulut (Sp. BM)

Untuk meraih gelar sebagai dokter gigi spesialis bedah mulut, seorang profesional harus menyelesaikan program spesialis bedah mulut selama sekitar 6 tahun. Pasien akan dirujuk ke spesialis bedah mulut apabila masalah di gigi, gusi, lidah, atau area mulut lainnya memerlukan intervensi pembedahan.

Adapun beberapa masalah kesehatan atau kondisi medis yang membutuhkan penanganan dokter spesialis bedah mulut meliputi:

  • Biopsi di area mulut.
  • Infeksi di area mulut.
  • Perbaikan bibir sumbing.
  • Tumor pada gigi, gusi, dan lidah.
  • Penanganan abses pada gigi dan mulut.
  • Operasi rekonstruksi untuk memperbaiki patah tulang rahang dan gigi.

6. Spesialis Prostodonsia (Sp. Pros)

Dokter gigi umum akan merujuk pasien ke dokter gigi spesialis prostodonsia jika dibutuhkan pemasangan gigi tiruan atau gigi palsu. Selain itu, spesialis prostodonsia juga dapat melakukan tindakan seperti pemasangan crown gigi dan implan gigi palsu.

7. Pedodontis Atau Spesalis Kedokteran Gigi Anak (Sp. KGA)

Pedodontis adalah dokter gigi spesialis yang fokus pada masalah gigi dan mulut pada anak-anak, bayi, dan remaja. Jika anak mengalami masalah seperti susunan gigi yang tidak rapi, gigi copot, gigi bengkok, gigi berlubang, infeksi gigi, atau gigi berlubang, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak.

Nah, sekarang kamu sudah tahu kan betapa pentingnya melakukan pemeriksaan gigi secara rutin? Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa periksa gigi secara rutin sangat penting untuk mencegah dan mendeteksi masalah kesehatan gigi sejak dini. Disarankan untuk memeriksakan gigi, setidaknya dua kali setahun atau sesuai dengan rekomendasi dokter gigi. 

Jika mengalami gejala atau masalah gigi, segera hubungi dokter gigi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kalau kamu sendiri, sudah berapa kali periksa gigi tahun ini? Coba tulis di kolom komentar berikut, ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gigi Tonggos pada Anak – Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Aligner Gigi – Fungsi, Cara Kerja, dan Bedanya dengan Behel

Begini 7 Cara Mengatasi Sakit Gigi saat Hamil yang Tepat

Scaling Gigi – Tujuan, Manfaat, Biaya, Risiko, dan Prosedur

Karies Gigi (Gigi Berlubang) – Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Mengenal Bonding Gigi, Prosedur untuk Perbaiki Tampilan Gigi