gigi tonggos pada anak

Gigi Tonggos pada Anak – Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Gigi tonggos pada anak, atau disebut juga maloklusi, adalah kondisi di mana gigi anak tidak sejajar atau tidak berada dalam posisi yang seharusnya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetik, kebiasaan anak (seperti mengisap jempol atau menggunakan dot dalam waktu yang lama), penggunaan dot botol susu terlalu lama, dan ruang rahang yang terbatas.

Lantas, bagaimana cara merapikan gigi tonggos pada anak? Dan, apakah kondisi ini bisa dicegah sejak dini? Temukan jawabannya di sini!

Penyebab Gigi Tonggos pada Anak

Gigi tonggos pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan gigi serta rahang. Berikut penjelasannya.

1. Faktor Genetik

Faktor genetik merupakan pemicu utama gigi tonggos pada anak. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki gigi yang tidak sejajar, anak memiliki kemungkinan besar mengalami kondisi serupa. Selain itu, gen-gen tertentu juga dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan struktur gigi serta rahang anak.

2. Kebiasaan Buruk

Kebiasaan buruk, seperti mengisap jempol atau menggunakan dot terlalu lama, diketahui dapat memberikan tekanan berlebih pada rahang dan gigi anak. Mengisap jari di dalam mulut juga dapat menyebabkan pergeseran gigi dan pertumbuhan yang tidak normal.

3. Ketidakseimbangan Ukuran dan Ruang

Kadang-kadang, ketidakseimbangan antara ukuran rahang dan gigi dapat menjadi penyebab gigi tonggos pada anak. Jika ruang tumbuh terlalu sempit, gigi mungkin tidak memiliki tempat yang cukup untuk tumbuh dengan benar.

4. Ketidakseimbangan Otot Wajah

Penyebab gigi tonggos pada anak selanjutnya adalah otot wajah yang tidak seimbang. Hal ini karena ketidakseimbangan otot-otot wajah diketahui dapat memengaruhi posisi gigi. Jadi, jika otot-otot tersebut tidak berfungsi dengan baik, maka dapat menyebabkan pergeseran gigi dan penyusunan yang tidak tepat.

5. Anak Kehilangan Gigi Terlalu Cepat atau Terlambat

Waktu kehilangan gigi anak-anak juga memainkan peran penting. Jika gigi susu lepas terlalu cepat atau terlambat, dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam pertumbuhan gigi permanen, sehingga mengakibatkan gigi tonggos.

6. Kurangnya Perawatan Gigi yang Tepat

Kurangnya perawatan gigi yang baik, termasuk kebiasaan tidak menyikat gigi secara teratur atau menggunakan teknik yang salah, dapat memberikan celah bagi gigi untuk bergeser dan tidak tumbuh dengan benar. Pemeliharaan gigi yang buruk juga dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri dan penyakit gusi sehingga menjadi penyebab gigi tonggos pada anak.

Gejala Gigi Tonggos pada Anak

Gigi tonggos adalah kondisi di mana deret gigi atas atau gigi bawah terlalu maju, dan terdapat beberapa gejala dan keluhan yang sering dialami oleh mereka yang mengalami kondisi ini. Beberapa tanda dan keluhan tersebut meliputi:

1. Gigi Tidak Sejajar

Gigi yang tidak sejajar atau terlalu renggang adalah salah satu ciri utama gigi tonggos. Hal ini dapat memengaruhi estetika senyum dan keseimbangan gigi secara keseluruhan.

2. Kesulitan saat Menggigit atau Mengunyah

Orang dengan gigi tonggos mungkin mengalami kesulitan atau rasa tidak nyaman saat menggigit atau mengunyah makanan. Gigi yang tidak berada dalam posisi ideal dapat memengaruhi fungsi gigitan.

3. Bernapas Melalui Mulut

Bibir yang tidak dapat menutup sempurna karena gigi tonggos dapat menyebabkan seseorang bernapas melalui mulut. Hal ini dapat mengakibatkan masalah pernapasan, terutama saat tidur.

4. Sering Mengalami Sariawan

Gigi yang terlalu maju atau renggang dapat menyebabkan seseorang secara tidak sengaja menggigit lidah atau bagian dalam pipi, meningkatkan risiko terjadinya sariawan.

Kemudian, dilihat dari posisi dan tingkat keparahan gigi tonggos, kondisi ini dapat dibagi menjadi tiga tipe:

  • Tipe 1

Gigi tonggos tipe 1 umumnya melibatkan gigi geraham atas dan bawah yang berada dalam posisi normal, namun gigi lainnya mungkin terlalu renggang atau rapat. Meskipun umumnya tidak mengakibatkan kondisi serius, perhatian tetap diperlukan.

  • Tipe 2

Pada tipe ini, deret gigi atas terlalu maju dibandingkan dengan deret gigi bawah. Faktor seperti ukuran rahang bawah yang terlalu kecil (retrognathia) dapat menjadi penyebabnya.

  • Tipe 3

Tipe 3 merupakan kebalikan dari tipe 2, di mana deret gigi bawah terlalu maju dibandingkan dengan deret gigi atas. Kondisi ini dapat terkait dengan ukuran rahang bawah yang terlalu besar (prognatia).

Komplikasi Gigi Tonggos pada Anak

Meski jarang terjadi, kondisi gigi tonggos pada anak dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, seperti:

1. Kerusakan Gigi

Gigi yang tidak sejajar pada gigi tonggos dapat menyulitkan pembersihan dengan menyikat gigi secara efektif. Hal ini dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi, seperti lubang atau pembusukan gigi.

2. Dampak Psikologis

Anak-anak atau remaja yang memiliki gigi tonggos parah mungkin mengalami dampak psikologis, termasuk risiko diejek atau dirundung oleh teman sebayanya. Ketidaknyamanan terkait penampilan gigi dapat memengaruhi percaya diri dan kesejahteraan psikologis.

3. Nyeri Pasca Pencabutan Gigi

Pada beberapa kasus, terutama saat diperlukan pencabutan gigi sebagai bagian dari perawatan gigi tonggos, pasien dapat mengalami nyeri pasca operasi. Merawat luka pasca pencabutan merupakan bagian penting dari pemulihan.

4. Kesulitan Makan dan Berbicara Setelah Pemasangan Kawat Gigi

Pemasangan kawat gigi sebagai salah satu metode perawatan gigi tonggos dapat menyebabkan beberapa kendala, seperti kesulitan makan dan berbicara pada awalnya. Pasien perlu menyesuaikan diri dengan perubahan ini selama perawatan.

5. Peradangan pada Gusi dan Mulut (Gingivitis)

Pemasangan kawat gigi dapat meningkatkan risiko peradangan pada gusi dan mulut, yang dikenal sebagai gingivitis. Kebersihan mulut yang baik dan perawatan kawat gigi yang tepat sangat penting untuk mencegah masalah ini.

Cara Mengatasi Gigi Tonggos pada Anak

Pada dasarnya, cara mengatasi gigi tonggos pada anak akan didasarkan pada tingkat keparahan kondisi. Biasanya, gigi tonggos yang ringan tidak membutuhkan tindakan khusus. Meski begitu, pasien tetap harus periksa gigi secara rutin.

Sedangkan jika gigi tonggos sudah terbilang parah, dokter mungkin akan merekomendasikan pasien untuk menjalani beberapa prosedur, seperti:

  • Cabut gigi, dilakukan sebelum pemasangan kawat gigi untuk memberikan ruang pada deret gigi.
  • Pemasangan kawat gigi, untuk memperbaiki struktur dan posisi gigi.
  • Pemasangan retainer gigi, dilakukan setelah pemasangan kawat gigi usai.

Cara Mencegah Gigi Tonggos pada Anak

Secara umum, gigi tonggos pada anak sulit dicegah karena dalam kebanyakan kasus, kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik. Meski begitu, ada beberapa tindakan preventif yang diketahui dapat dilakukan sebagai upaya untuk mencegah gigi tonggos pada anak, antara lain:

  • Membatasi anak dalam menggunakan dot.
  • Menghentikan kebiasaan anak dalam mengisap jempol.
  • Konsultasi dengan dokter untuk pemasangan implan gigi atau gigi palsu.
  • Rutin memeriksakan gigi, setidaknya 6 bulan sekali agar masalah pada gigi bisa dideteksi sejak dini.

Demikian informasi seputar gigi tonggos pada anak. Pada kesimpulannya, meskipun ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab, kondisi ini sebetulnya bisa dicegah sejak dini dengan sejumlah langkah. Orang tua juga bisa memeriksakan kondisi gigi anak secara rutin ke dokter gigi untuk memahami kesehatan mulut dan gigi si kecil lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mengenal Behel Self Ligating dan Bedanya dari Behel Konvensional

Ketahui Penyebab Gusi Bengkak Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Obat Kumur Mulut – Jenis, Manfaat, Efek Samping, dan Tipsnya

Gusi Bengkak Bernanah, Simak Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ketahui 5+ Cara Menghilangkan Gigi Hitam dan Pencegahannya

Gusi Bengkak tapi Tidak Sakit – Penyebab dan Cara Mengobati