jerawat pustula

Jerawat Pustula – Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasinya

Jerawat pustula adalah jenis jerawat yang disertai dengan nanah. Oleh karenanya, pustula juga sering disebut sebagai jerawat nanah. Jerawat ini umumnya muncul di area kelenjar minyak, seperti wajah, dada, bahu, dan punggung.

Lantas, apa yang menyebabkan pustula? Dan, bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Apa itu Jerawat Pustula?

Jerawat pustula adalah jenis jerawat yang biasanya terjadi akibat peradangan folikel rambut yang mengandung pus atau nanah. Jenis jerawat ini sering kali terasa nyeri dan dapat menimbulkan kemerahan di sekitarnya. Pustula muncul ketika pori-pori kulit tersumbat oleh minyak, sel kulit mati, dan bakteri, yang kemudian menyebabkan peradangan.

Ciri khas jerawat pustula melibatkan pembentukan pustul atau pustula, yaitu benjolan kecil yang berisi nanah di pusatnya. Pustula ini bisa menjadi merah dan terasa nyeri. Dalam beberapa kasus, pustula dapat terjadi sebagai bagian dari jerawat yang lebih parah atau jenis jerawat inflamasi.

Ciri-Ciri Jerawat Pustula

Ciri-ciri pustula bervariasi, sehingga mungkin dapat berbeda pada setiap orang. Namun, secara umum, ciri-ciri yang kerap muncul antara lain:

  • Benjolan berukuran sekitar 5 – 10 milimeter.
  • Munculnya benjolan berukuran lebih besar dari komedo.
  • Benjolan terasa nyeri saat disentuh.
  • Puncak benjolan tampak seperti komedo tertutup.
  • Puncak benjolan berwarna putih.
  • Adanya kemerahan di area kulit sekitar jerawat sebagai akibat dari peradangan.
  • Jerawat muncul di area wajah, punggung, leher, atau bahkan vagina.
  • Dalam beberapa kasus, pustula bisa muncul bersamaan dengan jerawat papula.

Penyebab Jerawat Pustula

Jerawat nanah atau pustula muncul ketika saluran kelenjar minyak tersumbat oleh kombinasi sel kulit mati dan kelebihan minyak pada kulit. Beberapa bakteri, seperti Propionibacterium acnes, juga dapat menyerang saluran tersebut, sehingga mengakibatkan infeksi dan peradangan.

Saat infeksi terjadi, sistem kekebalan tubuh akan merespons dengan mengumpulkan sel darah putih di sekitar pori-pori. Respons ini kemudian menyebabkan pembentukan nanah di dalam jerawat. Selain itu, faktor hormon, seperti perubahan hormonal selama pubertas, kehamilan, atau menopause, juga diketahui dapat memicu kemunculan jerawat pustula. 

Faktor Risiko Jerawat Pustula

Dalam beberapa kasus, pustula juga bisa diakibatkan oleh adanya reaksi alergi yang muncul saat seseorang mengalami alergi akibat konsumsi makanan tertentu atau terserang gigitan serangga beracun. Selain itu, diketahui ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko timbulnya pustula, antara lain:

  • Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan masalah kulit serupa atau faktor genetik juga dapat memengaruhi kemungkinan munculnya pustula.
  • Konsumsi makanan tinggi gula: Diet tinggi gula dapat memengaruhi kondisi kulit dan memicu jerawat.
  • Kurang menjaga kebersihan kulit: Kebiasaan buruk dalam menjaga kebersihan kulit dapat meningkatkan risiko terjadinya pustula.
  • Merokok: Kebiasaan merokok dapat memperburuk kondisi kulit dan meningkatkan risiko jerawat.
  • Penggunaan kosmetik berbahan dasar minyak: Menggunakan produk kosmetik yang mengandung bahan dasar minyak dapat menyumbat pori-pori dan memicu perkembangan jerawat.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa obat, terutama golongan kortikosteroid, dapat memengaruhi kulit dan menyebabkan jerawat.
  • Stres: Kondisi stres dapat memainkan peran dalam perkembangan jerawat.

Kapan Harus Periksa Ke Dokter?

Pada dasarnya, jerawat nanah atau pustula bukanlah kondisi yang membahayakan. Namun, penderita disarankan untuk segera berkonsultasi atau memeriksakan diri ke dokter apabila kemunculan pustula memicu kondisi tertentu, seperti:

  • Jerawat terasa sangat nyeri dan pecah yang menandakan munculnya infeksi.
  • Merasa terganggu dan tidak nyaman akibat jerawat.
  • Mengalami alergi dan iritasi terhadap obat jerawat tertentu.
  • Menimbulkan demam sebagai reaksi dari adanya jerawat.
  • Ada efek samping berupa gatal, kemerahan, dan munculnya sensasi terbakar, terutama setelah menggunakan obat jerawat tertentu.

Jika mengalami infeksi, penderita mungkin juga akan merasakan demam tinggi, mual, muntah, diare, dan juga sensasi lembab dan hangat di area kulit sekitar jerawat.

Cara Mengatasi Jerawat Pustula

Meskipun pustula dapat sembuh dengan sendirinya, banyak orang cenderung mencoba berbagai cara untuk mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi ketidaknyamanan yang mungkin disebabkan oleh jerawat tersebut.

Mengingat bahwa memencet jerawat dapat membawa risiko peradangan lebih lanjut dan bahkan meninggalkan bekas jerawat, ada beberapa pendekatan yang dapat diambil untuk mengatasi jerawat pustula tanpa memperburuk kondisinya, antara lain:

1. Penggunaan Salep Jerawat

Jerawat nanah atau pustula dapat diatasi dengan menggunakan salep jerawat yang tersedia secara luas di pasaran. Salep ini dapat berupa krim, gel, atau lotion yang mengandung berbagai bahan aktif. Beberapa kandungan umum yang sering ditemukan dalam salep jerawat meliputi asam salisilat, benzoil peroksida, retinoid, dan antibiotik. 

Asam salisilat diketahui dapat membantu membersihkan pori-pori dan meredakan peradangan, sementara benzoil peroksida berperan dalam membunuh bakteri penyebab jerawat. Kemudian, retinoid mengurangi peradangan, dan antibiotik membantu mengatasi infeksi.

2. Minum Obat Jerawat

Jika jerawat tidak membaik dengan perawatan topikal, dokter dapat meresepkan obat jerawat dalam bentuk antibiotik. Antibiotik ini dapat membantu mengurangi infeksi dan peradangan di dalam jerawat. 

Dalam beberapa kasus, obat jerawat oral, seperti erythromycin, tetracycline, minocycline, atau doxycycline mungkin juga dapat diresepkan. Untuk jerawat yang lebih parah atau kronis, isotretinoin mungkin diperlukan, tetapi obat ini biasanya digunakan dengan hati-hati mengingat efek samping yang mungkin terjadi.

3. Fototerapi atau Terapi Fotodinamik

Fototerapi adalah metode yang menggunakan cahaya khusus untuk meredakan jerawat. Terapi ini dapat membantu membunuh bakteri penyebab jerawat, mengecilkan kelenjar minyak, dan mengurangi produksi minyak yang dapat menyumbat pori-pori. 

Fototerapi atau terapi fotodinamik dapat dianggap sebagai opsi terutama jika jerawat pustula tetap kerap kambuh meskipun telah mendapatkan perawatan lain.

Perawatan Jerawat Pustula secara Mandiri

Cara mengatasi jerawat pustula memerlukan kesabaran dan perhatian khusus terhadap kebersihan kulit. Selain menggunakan obat jerawat sesuai anjuran dokter, ada beberapa langkah tambahan yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah jerawat semakin parah, di antaranya:

  • Rutin membersihkan kulit secara menyeluruh: Lakukan double cleansing secara teratur, terutama setelah menggunakan make up atau beraktivitas di luar rumah. Membersihkan kulit secara menyeluruh dapat membantu menghilangkan kotoran, minyak, dan bakteri yang dapat menyumbat pori-pori.
  • Pilih produk kosmetik dan perawatan kulit yang tepat: Seleksi kosmetik dan produk perawatan kulit yang memiliki label “non komedogenik” sangat penting. Produk ini dirancang khusus untuk tidak menyumbat pori-pori dan cocok dengan berbagai jenis kulit serta masalah kulit yang mungkin dialami.
  • Hindari menyentuh wajah dengan tangan yang kotor: Sentuhan tangan yang tidak bersih dapat memindahkan bakteri dan kotoran ke wajah, sehingga memperburuk kondisi jerawat. Untuk itu, pastikan selalu mencuci tangan sebelum menyentuh wajah.
  • Lindungi kulit dari paparan sinar matahari: Hindari paparan sinar matahari langsung, terutama pada siang hari. Gunakan tabir surya dengan SPF yang sesuai untuk melindungi kulit dari efek buruk sinar UV yang dapat merangsang produksi minyak berlebih dan meradangnya jerawat.

Demikian penjelasan lengkap seputar jerawat pustula, mulai dari pengertian, ciri-ciri, penyebab, faktor risiko, hingga perawatan dan cara mengatasinya. Jika kamu mengalami jerawat yang mengkhawatirkan, sebaiknya konsultasi dengan profesional kesehatan kulit untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat. Semoga artikel ini bermanfaat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skin Tone, Cara Menentukan Warna Kulit Agar Tampak Cantik

Mengenal Hiperhidrosis, Keringat Berlebih Penyebab Bau Badan

Freckles – Ciri, Penyebab, dan Bedanya dengan Flek Hitam

Kulit Kering Bersisik dan Keriput, Penyebab dan Cara Mengatasi

Mengenal Proses Regenerasi Sel Agar Kulit Tetap Awet Muda

Ini 9 Cara Melembabkan Kulit Wajah yang Kering secara Alami