hiperpigmentasi adalah

Hiperpigmentasi – Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Hiperpigmentasi adalah kondisi yang mengakibatkan beberapa area kulit tampak lebih gelap dibandingkan area lainnya. Kulit hiperpigmentasi dapat diidentifikasi dengan adanya bercak gelap berwarna cokelat, merah, hitam, atau abu-abu.

Meski tidak menimbulkan sensasi gatal, perih, atau rasa sakit, hiperpigmentasi adalah kondisi yang dapat mengganggu penampilan seseorang. Meski begitu, terdapat beberapa cara yang diketahui dapat mengatasi hiperpigmentasi. Apa sajakah itu? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Apa itu Hiperpigmentasi?

Hiperpigmentasi adalah kondisi ketika kulit mengalami peningkatan produksi melanin, yaitu pigmen yang memberikan warna pada kulit. Hal ini dapat mengakibatkan munculnya bercak atau area kulit yang lebih gelap dari warna kulit sekitarnya.

Hiperpigmentasi sering terjadi di wajah, tangan, atau area yang sering terpapar sinar matahari. Kondisi ini dapat terjadi di semua jenis kulit dan umumnya terkait dengan masalah kulit, seperti bintik hitam, lentigo, atau melasma. 

Meskipun tidak berbahaya secara medis, hiperpigmentasi adalah kondisi yang dapat berpengaruh pada penampilan dan kepercayaan diri seseorang. 

Jenis-Jenis Hiperpigmentasi

Dilihat dari faktor pemicunya, hiperpigmentasi terbagi menjadi beberapa jenis. Adapun jenis-jenis hiperpigmentasi adalah:

1. Hiperpigmentasi Akibat Obat-obatan

Penggunaan sejumlah obat diketahui dapat menjadi pemicu terjadinya hiperpigmentasi pada kulit. Beberapa jenis obat, seperti obat antimalaria atau antidepresan trisiklik, dapat mengakibatkan perubahan warna kulit menjadi nuansa keabu-abuan.

Selain itu, penggunaan obat yang diterapkan langsung pada kulit juga memiliki potensi sebagai penyebab hiperpigmentasi. Oleh karena itu, disarankan untuk berhati-hati dan lebih cermat saat menggunakan berbagai obat topikal atau salep untuk mencegah kemungkinan timbulnya hiperpigmentasi pada kulit.

2. Inflamasi Kulit

Kulit hiperpigmentasi juga dapat disebabkan oleh kondisi peradangan atau inflamasi pada kulit. Secara umum, setelah mengalami peradangan, beberapa area kulit dapat mengalami peningkatan pigmen yang menyebabkan warna kulit menjadi lebih gelap daripada bagian lainnya.

Peradangan kulit ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti jerawat, eksim, lupus, atau akibat cedera pada kulit. Pada umumnya, orang dengan warna kulit yang lebih gelap lebih rentan terhadap penyebab hiperpigmentasi ini.

3. Lentigo

Berikutnya, penyebab hiperpigmentasi adalah lentigo. Lentigo sendiri merupakan bentuk hiperpigmentasi kulit yang disebabkan oleh paparan berlebihan terhadap sinar matahari. Ketika kulit terpapar sinar matahari yang intens, produksi melanin meningkat secara otomatis sebagai respons perlindungan kulit dari dampak negatif sinar matahari yang berlebihan.

Biasanya, kondisi ini memengaruhi area wajah dan tangan. Lentigo cenderung meluas atau bertambah seiring bertambahnya usia, dengan ukuran yang bervariasi antara 0,2 hingga 2 sentimeter. Lentigo memiliki ciri khas berwarna gelap, bentuk yang tidak teratur, dan tampak dengan batas yang jelas, memberikan kesan belang pada kulit. 

4. Melasma

Melasma adalah kondisi hiperpigmentasi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak pada wajah, terutama disebabkan oleh fluktuasi hormon. Kondisi ini umumnya terjadi pada wanita hamil, dikarenakan perubahan hormon yang signifikan selama kehamilan, yang dapat mempengaruhi produksi melanin.

Faktor lain yang dapat memicu melasma adalah penggunaan pil kontrasepsi. Meskipun lebih umum pada wanita, melasma juga dapat dialami oleh pria. Selain wajah, melasma juga dapat memengaruhi area lain pada tubuh, seperti perut, menyebabkan perubahan warna kulit yang signifikan.

5. Penyakit Addison

Terakhir, kondisi yang juga bisa menjadi penyebab hiperpigmentasi adalah penyakit addison. Penyakit ini menyerang kelenjar adrenal dan dapat menyebabkan hiperpigmentasi pada area tubuh tertentu, terutama yang sering terpapar sinar matahari.

Area kulit yang mungkin mengalami hiperpigmentasi karena penyakit ini melibatkan lipatan kulit, bibir, lutut dan siku, jari kaki, serta bagian dalam pipi. Gejala lain yang mungkin terjadi akibat penyakit Addison meliputi mual, muntah, diare, nyeri perut, pusing, kehilangan berat badan, dan kelelahan.

Penyebab Hiperpigmentasi

Beberapa hal yang diketahui dapat menjadi penyebab hiperpigmentasi adalah sebagai berikut:

  • Genetik.
  • Paparan sinar UV.
  • Inflamasi kulit.
  • Proses penuaan.
  • Efek samping konsumsi pil KB.
  • Jerawat.
  • Luka bakar.
  • Hormonal, misal saat masa pubertas atau hamil.
  • Kekurangan vitamin tertentu, seperti vitamin B12.
  • Penyakit tiroid.
  • Masalah pada kelenjar adrenal, seperti penyakit Addison.
  • Penggunaan obat-obatan yang dapat menyebabkan sensitivitas kulit terhadap paparan sinar matahari, seperti antihistamin, antibiotik, dan antihipertensi.

Gejala Hiperpigmentasi

Gejala utama hiperpigmentasi adalah kemunculan bercak berwarna gelap di permukaan kulit. Bercak ini dapat bervariasi dalam ukuran, mulai dari kecil hingga besar, dan dapat menyebar ke berbagai bagian tubuh, termasuk wajah, leher, badan, lutut, atau lengan. Bercak ini dapat membuat tampilan kulit terlihat kusam.

Meskipun hiperpigmentasi tidak menyebabkan gejala lain seperti rasa sakit atau gatal, kondisi ini dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan diri karena penampilan yang terganggu akibat bercak-bintik yang muncul.

Kapan Harus ke Dokter?

Pada dasarnya, hiperpigmentasi adalah kondisi yang cenderung tidak berbahaya. Meski begitu, kamu disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila bercak gelap tersebut disertai dengan beberapa gejala, seperti:

  • Kesemutan.
  • Kemerahan.
  • Sakit dan gatal.
  • Sensasi panas saat disentuh.
  • Ada nanah atau darah di area bercak.

Cara Menghilangkan Hiperpigmentasi

Cara menghilangkan hiperpigmentasi sebetulnya didasarkan pada penyebab yang mendasarinya. Namun, secara umum beberapa cara mengatasi hiperpigmentasi adalah:

  • Chemical peeling: Untuk mengangkat lapisan terluar kulit dan mendukung proses regenerasi sel kulit terbaru.
  • Obat oles hydroquinone: Digunakan untuk mencerahkan kulit dan mengurangi hiperpigmentasi.
  • Obat oles retinoid: Membantu menyamarkan bercak gelap pada kulit.
  • Terapi laser: Merangsang pembentukan sel kulit baru untuk menyamarkan bercak gelap.
  • Menggunakan bahan alami, seperti ekstrak teh hijau, cuka apel, susu, dan lidah buaya.

Penting untuk dicatat bahwa penggunaan hydroquinone tidak dianjurkan dalam jangka panjang karena dapat menyebabkan penggelapan kulit. Oleh karenanya, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat dan perawatan yang sesuai.

Cara Mencegah Hiperpigmentasi

Hiperpigmentasi adalah kondisi yang pada dasarnya sulit untuk dicegah. Meski begitu, beberapa tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk menjaga kulit dari sengatan sinar matahari, di antaranya yaitu:

  • Menggunakan tabir surya (sunscreen) dengan SPF minimal 30.
  • Memakai pakaian dan topi untuk melindungi kulit saat di luar ruangan.
  • Menghindari paparan sinar matahari berlebihan.
  • Konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan yang dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari, seperti antibiotik dan antijamur.

Demikian penjelasan seputar apa itu hiperpigmentasi, termasuk jenis-jenis, penyebab, gejala, hingga cara menghilangkan dan mencegahnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu cara mencegah hiperpigmentasi adalah dengan rutin menggunakan tabir surya, baik sunscreen maupun sunblock.

Berbicara seputar tabir surya, apakah kamu sudah tahu apa perbedaan sunscreen dan sunblock? Jangan salah, meskipun sama-sama berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar UV, nyatanya sunscreen dan sunblock memiliki cara kerja yang berbeda, sehingga kamu bisa menyesuaikannya lebih lanjut dengan kondisi kulit.

Jadi, selagi masih muda, yuk cegah risiko hiperpigmentasi dari sekarang! Bagaimana, sudah pakai tabir surya hari ini? 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ini Urutan Eksfoliasi Wajah yang Benar dan Aman untuk Pemula

Biduran di Wajah – Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

15 Cara Menghaluskan Kulit Wajah yang Ampuh secara Alami

7 Penyebab Pori-Pori Tersumbat dan Cara Mengatasinya, Catat!

Mengenal Metode Skin Cycling yang Bikin Kulit Glowing

6 Perbedaan Sunscreen dan Sunblock, Jangan Sampai Keliru!