bleaching gigi adalah

Bleaching Gigi – Manfaat, Prosedur, dan Efek Sampingnya

Bleaching gigi adalah prosedur estetika yang bertujuan untuk memutihkan gigi. Oleh karenanya, bleaching gigi kerap menjadi andalan bagi seseorang yang ingin mencerahkan warna gigi yang sudah menguning, akibat noda-noda yang disebabkan oleh kopi, teh, merokok, atau faktor penuaan.

Meski hasilnya bisa bervariasi tergantung pada kondisi awal gigi dan jenis perawatan yang digunakan, bleaching gigi dapat memberikan efek signifikan sekaligus meningkatkan kepercayaan diri seseorang terhadap penampilan gigi mereka. Mari simak apa itu bleaching gigi lengkap hingga manfaat dan prosedurnya di bawah ini.

Apa itu Bleaching Gigi?

Bleaching gigi adalah sebuah tindakan yang bertujuan untuk memutihkan gigi dengan menghilangkan noda dan perubahan warna pada gigi. Proses ini dilakukan dengan menggunakan bahan kimia, seperti hidrogen peroksida, yang aman dan diawasi oleh dokter gigi terpercaya. 

Terdapat dua jenis bleaching gigi yang umum dilakukan, yaitu in-office bleaching yang dilakukan di klinik dokter gigi, dan home bleaching yang dapat dilakukan di rumah setelah berkonsultasi dengan dokter gigi. 

Pada prosedur in-office bleaching, dokter gigi akan mengaplikasikan bahan bleaching pada gigi pasien selama beberapa siklus hingga mencapai tingkat kecerahan yang diinginkan. Sedangkan pada home bleaching, dokter gigi akan memberikan peralatan khusus, seperti gel yang mengandung bahan bleaching gigi, dan tray atau ‘sendok’ untuk mengaplikasikan bahan bleaching pada gigi.

Untuk menentukan jenis perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi gigi, pastikan untuk mengonsultasikannya terlebih dulu dengan gigi.

Bleaching Gigi Tahan Berapa Lama?

Beberapa dari kamu mungkin penasaran bleaching gigi tahan berapa lama. Dilansir dari Oral Health Foundation, perkiraan ketahanan efek bleaching gigi adalah sekitar kurang lebih hingga tiga tahun, meskipun hal ini bersifat relatif dan dapat bervariasi antar pasien.

Warna putih pada gigi mungkin tidak bertahan lama apabila kamu sering mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat menyebabkan perubahan warna gigi, seperti teh, kopi, soda, wine, dan minuman bersifat asam atau manis. Jika konsumsi makanan dan minuman tersebut tidak dibatasi, hasil bleaching gigi mungkin hanya bertahan selama beberapa minggu. 

Berapa Harga Bleaching Gigi?

Harga bleaching gigi sangat bervariasi, tergantung pada jenis perawatan yang dilakukan dan lokasi klinik gigi. Secara umum, kisaran harga bleaching gigi adalah mulai dari Rp300.000 hingga Rp4.000.000. Namun, harga tersebut dapat berbeda-beda juga, tergantung pada jenis produk yang digunakan dan hasil yang diinginkan.

Manfaat Bleaching Gigi

Secara garis besar, manfaat bleaching gigi adalah menciptakan tampilan gigi yang lebih putih, bersih, dan cerah daripada sebelumnya. Proses ini bertujuan menghilangkan noda yang menyebabkan perubahan warna gigi, sehingga dapat berdampak positif pada penampilan dan tingkat kepercayaan diri seseorang.

Meski begitu, perlu diingat bahwa efektivitas bleaching gigi dapat bervariasi, tergantung pada penyebab perubahan warna gigi. Sebagai contoh, gigi yang kuning akibat merokok atau konsumsi makanan dan minuman tertentu umumnya merespon baik terhadap perawatan ini dan dapat memberikan hasil yang memuaskan.

Namun, pada kasus warna gigi yang dipengaruhi oleh faktor seperti penuaan, trauma gigi, atau efek samping obat antibiotik, bleaching gigi mungkin tidak memberikan hasil optimal atau bahkan tidak efektif. 

Oleh karenanya, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi perawatan yang sesuai dengan kondisi gigi. Sebab, untuk kondisi yang lebih kompleks, dokter dapat merekomendasikan pilihan perawatan lain, seperti veneer gigi atau dental bonding, untuk memperoleh hasil yang diinginkan.

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Bleaching Gigi

Pada dasarnya, siapa pun dapat menjalankan proses bleaching gigi. Namun, beberapa kondisi kesehatan tertentu yang membuat seseorang tidak disarankan untuk menjalani bleaching gigi adalah:

  • Ibu hamil.
  • Gigi sensitif.
  • Karies gigi yang parah.
  • Radang atau infeksi gusi.
  • Penggunaan mahkota gigi, gigi palsu, atau implan gigi.
  • Memiliki alergi terhadap bahan aktif yang digunakan dalam proses bleaching gigi.

Selain itu, anak-anak di bawah usia 16 tahun juga sebaiknya tidak menjalani prosedur pemutihan gigi untuk mencegah potensi kerusakan pada struktur gigi yang masih berkembang.

Proses Bleaching Gigi

Bleaching gigi adalah prosedur perawatan yang tidak memerlukan persiapan khusus, kecuali jika pasien memiliki faktor risiko, seperti adanya gigi berlubang (karies). Dalam kasus tersebut, dokter gigi mungkin akan menyarankan perawatan tambal gigi atau perawatan saluran akar terlebih dahulu untuk mencegah risiko komplikasi di masa mendatang.

Terdapat dua metode umum yang digunakan dalam bleaching gigi, yaitu di klinik dokter gigi atau di rumah dengan resep dari dokter gigi. Adapun penjelasan lebih lanjut seputar proses bleaching gigi adalah sebagai berikut.

Proses Bleaching Gigi di Klinik Dokter Gigi

Prosedur ini sering disebut sebagai power bleaching dan menggunakan konsentrasi bahan aktif yang lebih tinggi untuk hasil yang lebih cepat. Adapun langkah-langkahnya yaitu:

  • Dokter gigi akan melindungi gusi dengan pelindung karet atau gel untuk mencegah iritasi selama dan setelah perawatan.
  • Gel hidrogen peroksida dengan konsentrasi tinggi akan dioleskan pada gigi dan disinari dengan cahaya khusus untuk memulai proses pemutihan.
  • Proses ini biasanya akan memakan waktu selama 20–30 menit.

Proses Bleaching Gigi di Rumah

Dokter gigi juga dapat meresepkan perangkat khusus berupa cetakan gigi dan gel, sehingga pasien dapat melakukan bleaching gigi secara mandiri di rumah. Langkah-langkahnya yaitu:

  • Dokter gigi akan membuat cetakan khusus sesuai dengan susunan gigi pasien.
  • Aplikasikan gel hidrogen peroksida ke dalam cetakan gigi.
  • Kemudian, pasang cetakan gigi pada gigi selama 30–60 menit atau sesuai dengan petunjuk dokter gigi.
  • Selama 1–2 minggu ke depan, dokter gigi akan menyarankan kontrol rutin untuk memantau perkembangan perawatan.

Perawatan Setelah Bleaching Gigi

Seperti yang telah disinggung, bleaching gigi adalah metode pemutihan gigi yang tidak dapat bersifat permanen. Oleh karenanya, beberapa tips perawatan yang dapat kamu lakukan untuk mempertahankan warna putih pada gigi setelah menjalani bleaching gigi adalah:

  • Hentikan kebiasaan merokok.
  • Hindari makanan atau minuman yang dapat meninggalkan noda pada gigi, seperti teh, kopi, soda, dan wine.
  • Jika perlu mengonsumsi minuman yang dapat memengaruhi warna gigi, gunakan sedotan untuk mencegah kontak langsung dengan gigi depan.
  • Segera sikat gigi setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang berpotensi mengubah warna gigi.
  • Pertahankan kebersihan gigi dengan menyikat gigi dua kali sehari dan menggunakan dental floss setiap hari.
  • Gunakan pasta gigi yang mengandung pemutih untuk membersihkan noda dan mencegah gigi kuning, sebanyak satu atau dua kali dalam seminggu.

Efek Samping Bleaching Gigi

Sama seperti perawatan gigi pada umumnya, bleaching gigi adalah prosedur yang juga dapat menimbulkan efek samping bagi sebagian orang. Adapun kondisi yang paling sering muncul dan dianggap sebagai efek samping bleaching gigi adalah iritasi gusi dan gigi menjadi lebih sensitif. Berikut penjelasannya.

1. Iritasi pada Gusi

Sebagian orang mungkin akan mengalami iritasi gusi setelah menjalani proses bleaching gigi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh penggunaan produk pemutih gigi secara berlebihan dan kontak langsung dengan gusi. Efek samping ini bersifat sementara dan gejalanya biasanya akan menghilang dalam 1–3 hari setelah perawatan.

2. Gigi Menjadi Lebih Sensitif

Gigi sensitif umumnya terjadi pada tahap awal pemutihan gigi, khususnya pada perawatan pertama atau kedua. Namun, sensitivitas ini cenderung berkurang seiring berjalannya waktu.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Dental Association pada tahun 2018 lalu menyatakan bahwa penggunaan gel dengan kandungan 5% potassium nitrate dan 5% glutaraldehyde dapat membantu mengurangi sensitivitas gigi tanpa mengurangi efektivitas bleaching gigi.

Jika mengalami efek samping bleaching gigi yang berkepanjangan atau mengkhawatirkan, segera berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Demikian penjelasan seputar apa itu bleaching gigi, termasuk manfaat, prosedur, efek samping, hingga hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum ataupun sesudah melakukan bleaching gigi. Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk melakukan bleaching gigi?

Perlu diingat, meski sudah menjalani prosedur bleaching, warna gigi dapat kembali seperti semula akibat sejumlah hal, seperti kebiasaan merokok, noda dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, dan lain sebagainya.

Maka dari itu, kamu tetap harus memperhatikan pola makan serta menjaga kebersihan gigi dan mulut untuk dapat mempertahankan warna putih alami pada gigi. Semoga artikel ini bermanfaat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gusi Berdarah saat Sikat Gigi, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengenal Behel Self Ligating dan Bedanya dari Behel Konvensional

Prosedur Tambal Gigi Berlubang yang Perlu Diketahui, Lengkap!

Aligner Gigi – Fungsi, Cara Kerja, dan Bedanya dengan Behel

Gusi Bengkak Bernanah, Simak Penyebab dan Cara Mengatasinya

Veneer Gigi – Manfaat, Prosedur, Biaya, dan Efek Sampingnya